medcom.id, Jakarta: Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) lebih mementingkan kenaikan tunjangan untuk pegawai negeri sipil (PNS) dibanding menambah anggaran di sektor pendidikan.
Hal itu kata dia jelas terlihat dianggaran belanja APBD DKI versi Ahok di sektor pendidikan yang mana mengalami penyusutan sebesar 3,7 persen. Uchok menyebut, anggaran pendidikan tahun ini dialokasikan sebesar Rp14,5 triliun atau 21,6 persen dari total anggaran belanja APBD DKI yang sebesar Rp67,4 triliun. Padahal tahun 2014, anggaran pendidikan mencapai Rp16,4 triliun atau 25,3 persen dari total belanja.
"Anggaran Pendidikan di tangan Ahok menurun 3,7 persen," kata Uchok dalam diskusi bertema Kisruh APBD DKI: Siapa Siluman nya?, di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (15/3/2015)
Hal ini sangat berbeda dengan cara Ahok dalam mempertahankan kenaikan gaji untuk PNS. Menurut Uchok, dari total belanja, Ahok lebih mengutamakan tunjangan kinerja daerah (TKD) yang mengalami kenaikkan Rp10,8 triliun dari total belanja.
"Ahok lebih berpihak pada kepentingan PNS. Ibarat mau bangun rumah, Ahok lebih mentingin untuk bayar gaji tukang lebih gede, dibanding membeli bahan materialnya," ujar Uchok.
Terlebih lanjut Uchok, yang paling membuatnya jengkel yakni anggaran untuk makan dan minum PNS yang mencapai Rp863,1 triliun. " Kalau itu dibagikan pada kurang lebih 80.000 PNS, itu setiap PNS bisa dapat Rp10 juta per tahun. Jadi kemarin Ahok marah-marahin PNS hanya sandiwara aja," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) lebih mementingkan kenaikan tunjangan untuk pegawai negeri sipil (PNS) dibanding menambah anggaran di sektor pendidikan.
Hal itu kata dia jelas terlihat dianggaran belanja APBD DKI versi Ahok di sektor pendidikan yang mana mengalami penyusutan sebesar 3,7 persen. Uchok menyebut, anggaran pendidikan tahun ini dialokasikan sebesar Rp14,5 triliun atau 21,6 persen dari total anggaran belanja APBD DKI yang sebesar Rp67,4 triliun. Padahal tahun 2014, anggaran pendidikan mencapai Rp16,4 triliun atau 25,3 persen dari total belanja.
"Anggaran Pendidikan di tangan Ahok menurun 3,7 persen," kata Uchok dalam diskusi bertema Kisruh APBD DKI: Siapa Siluman nya?, di Warung Komando, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (15/3/2015)
Hal ini sangat berbeda dengan cara Ahok dalam mempertahankan kenaikan gaji untuk PNS. Menurut Uchok, dari total belanja, Ahok lebih mengutamakan tunjangan kinerja daerah (TKD) yang mengalami kenaikkan Rp10,8 triliun dari total belanja.
"Ahok lebih berpihak pada kepentingan PNS. Ibarat mau bangun rumah, Ahok lebih mentingin untuk bayar gaji tukang lebih gede, dibanding membeli bahan materialnya," ujar Uchok.
Terlebih lanjut Uchok, yang paling membuatnya jengkel yakni anggaran untuk makan dan minum PNS yang mencapai Rp863,1 triliun. " Kalau itu dibagikan pada kurang lebih 80.000 PNS, itu setiap PNS bisa dapat Rp10 juta per tahun. Jadi kemarin Ahok marah-marahin PNS hanya sandiwara aja," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)