Presiden Joko Widodo dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon di Istana Merdeka. Foto: MTVN/Desi Angraini
Presiden Joko Widodo dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon di Istana Merdeka. Foto: MTVN/Desi Angraini

Indonesia-Tajikistan Sepakat Tingkatkan `Perang` terhadap Terorisme

Desi Angriani • 01 Agustus 2016 14:37
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Indonesia dan Tajikistan menyepakati kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, khususnya kontra terorisme. Kesepakatan itu mengemuka dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon di Istana Merdeka.
 
"Pertama peningkatan kerja sama keamanan, termasuk di dalamnya memerangi terorisme dan memberantas peredaran narkoba," kata Presiden Jokowi di sela-sela pertemuan di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (1/8/2016).
 
Selain bidang keamanan, kedua negara juga menyepakati kerja sama bebas visa, pertukaran intelijen dan tindak pencucian uang. Termasuk pelatihan diplomatik dan pemberian besiswa oleh pemerintah Tajikistan.

"Indonesia menyambut baik penandatanganan empat dokumen kerjasama itu," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
 
Jokowi memaparkan, dalam bidang ekonomi Indonesia dan Tajikistan juga menyepakati kerjasama pengolahan kapas dan tekstil. Dia berharap kerja sama itu dapat memberikan keuntungan bagi kedua negara.
 
"Yang kedua peningkatan kerja sama ekonomi dan untuk kerja sama tekstil dan pengolahan kapas akan segera ditindaklanjuti," kata dia.
 
Sekadar diketahui,kesepakatan kerjasama antara Indonesia dan Tajikistan telah dimulai di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam 2016 (KTT LB OKI) di Jakarta Convention Center, Minggu 6 Maret 2016.
 
Menteri Luar Negeri Tajikistan Aslov Sirodjidin Muhridinovich mengungkapkan, Tajikistan sedang mencari peluang pasar di Indonesia, misalnya di industri tekstil, furnitur, elektronik, teh dan produk kulit.
 
"Ekspor utama Indonesia ke Tajikistan adalah tekstil dan produk tekstil, furniture, produk-produk plastik, teh, elektronik, sepatu dan sabun," ujar Menlu Aslov. Sedangkan impor utama Indonesia dari Tajikistan adalah kapas dan zinc.
 
Nilai perdagangan kedua negara ini pada 2014 mencapai USD69,8 ribu dan pada 2015 sebesar USD530,5 ribu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan