Gunung Kerinci mengeluarkan asap tebal. Foto: Solmi Jambi/MI.
Gunung Kerinci mengeluarkan asap tebal. Foto: Solmi Jambi/MI.

BNPB: Letusan Gunung Kerinci Tidak Mengkhawatirkan

Achmad Zulfikar Fazli • 05 Juni 2016 02:09
medcom.id, Jakarta: Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter (SR) yang menimpa Barat Daya Pesisir Selatan, pada Jumat 3 Juni 2016, menyebabkan aktivitas Gunung Kerinci meningkat. Hingga saat ini asap tampak membubung tinggi lebih kurang 400-500 meter dengan tekanan kuat condong ke arah timur dan barat.
 
"Kondisi seismisitas (katalog yang memuat persebaran gempa) berdasarkan pos pengamatan Gunung Kerinci PVMBG, tremor (getaran) menerus dengan amplitude 0,5-2 mm dominan 1 mm. Amplitudo tersebut tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan letusan Gunung Bromo atau Gunung Raung yang mencapai sekitar 30 mm. Artinya letusan yang terjadi tidak terlalu besar dan mengkhawatirkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (4/6/2016).
 
Sutopo mengungkapkan, letusan Gunung Kerinci ini menyebabkan hujan abu tipis di Desa Sungai Sikai dan Desa Tangkil, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi dengan ketebalan sekitar 0,01-0,05 mm. Letusan berlangsung terus menerus hingga puluhan kali. 

Namun, kata Sutopo, sejauh ini belum ada peningkatan status gunung. Statusnya, tambah dia, tetap waspada (level II). "Status waspada ini ditetapkan sejak 9 September 2007 hingga sekarang," tambah Sutopo
 
Hanya, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung tidak diperbolehkan mendekati kawah di puncak Gunung Kerinci dalam radius 3 km dari puncak kawah aktif.
 
Selain itu, masyarakat dilarang beraktifitas dalam radius bahaya atau kawasan rawan bencana (KRB) III. Mengingat, kata dia, Gunung Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatra dengan 3.805 m dpal, maka ia mengimbau agar jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari. Sebab, sewaktu-waktu masih dapat terjadi abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur terbang. Tapi, ia meminta masyarakat untuk tetap tenang. 
 
"Belum perlu ada pengungsian karena zona merah yanga ditetapkan di dalam radius 3 km. Sementara permukiman terdekat berada sekitar 8 km dari puncak kawah. Masyarakat tetap aman dan dapat melakukan aktivitas sehari-sehari. BPBD Kabupaten Kerinci dan BPBD Provinsi Jambi beserta unsur lain telah menyiapkan rencana kontinjensi menghadapi erupsi Gunung Kerinci jiwa swaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan