Jakarta: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pelayanan transportasi berjalan normal pascagempa di Sumur, Banten. Gempa sebesar 6,9 skala richter (SR) itu tak membuat pelayanan Merak-Bakauheni terganggu.
Kemenhub langsung melakukan pengecekan di lapangan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan siaga tsunami. Mereka khawatir hal itu berdampak pada pelayanan transportasi.
“Berdasarkan laporan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Banten, Karangantu dan Pelabuhan Panjang Lampung tidak terdampak gempa. Dilaporkan Pelayanan kepelabuhanan berjalan normal,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan, di Jakarta, Jumat 2 Agustus 2019.
Hengki menyebut pelayanan penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni berjalan normal. Begitu pula dengan fasilitas transportasi udara seperti Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusumah, serta fasilitas perkeretaapian di Jakarta.
“Begitu pula Banten dan sekitarnya tidak terkendala dan masih tetap beroperasi dengan normal,” ujar Hengki.
Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) melanda Banten. Fenomena ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa terjadi pukul 19.03 WIB, Jumat, 2 Agustus 2019. Titik gempa berada di 7,54 LS dan 104,58 BT atau 147 km barat daya Banten di kedalaman 10 km.
Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, getaran terasa keras di DKI Jakarta.
Jakarta: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pelayanan transportasi berjalan normal pascagempa di Sumur, Banten. Gempa sebesar 6,9 skala richter (SR) itu tak membuat pelayanan Merak-Bakauheni terganggu.
Kemenhub langsung melakukan pengecekan di lapangan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan siaga tsunami. Mereka khawatir hal itu berdampak pada pelayanan transportasi.
“Berdasarkan laporan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Banten, Karangantu dan Pelabuhan Panjang Lampung tidak terdampak gempa. Dilaporkan Pelayanan kepelabuhanan berjalan normal,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan, di Jakarta, Jumat 2 Agustus 2019.
Hengki menyebut pelayanan penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni berjalan normal. Begitu pula dengan fasilitas transportasi udara seperti Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdana Kusumah, serta fasilitas perkeretaapian di Jakarta.
“Begitu pula Banten dan sekitarnya tidak terkendala dan masih tetap beroperasi dengan normal,” ujar Hengki.
Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) melanda Banten. Fenomena ini berpotensi menyebabkan tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa terjadi pukul 19.03 WIB, Jumat, 2 Agustus 2019. Titik gempa berada di 7,54 LS dan 104,58 BT atau 147 km barat daya Banten di kedalaman 10 km.
Belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, getaran terasa keras di DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)