Jakarta: Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi tempat yang dituju masyarakat untuk melihat gerhana bulan total (GBT) serta super blue blood moon. TIM tercatat dikunjungi sekitar 7.300 pengunjung.
Staf Pertunjukan TIM Widya Sawitar menjelaskan gerhana bulan tampak pukul 18.30 WIB. Gerhana bulan total terjadi pukul 20.30 WIB dan berakhir pada pukul 23.08 WIB.
"Teropong pantauan gerhana bulan dibuka sejak pukul 18.30 WIB," kata Widya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018.
Untuk meminimalisasi kericuhan, Widya meminta pengunjung untuk tidak berebutan. Masyarakat diimbau tertib dan sabar. Pasalnya, kata dia, fenomena alam kebesaran Tuhan ini harus disikapi dengan sabar.
"Ikutilah acaranya dengan baik, tidak usah buru-buru, dan saling menjaga. Selain itu jaga keamanan. Bagi yang membawa anak tolong diperhatikan jangan sampai lepas karena di sini akan ramai," ungkap dia.
Baca: Pengelola Monas Gelar Nobar dan Salat Gerhana Bulan
Meskipun ramai, Widya optimistis pemantauan gerhana akan terlaksana dengan aman dan tertib. "Pengalaman kami yang sudah-sudah biasanya, walaupun pendaftar banyak, tidak datang bersamaan," jelas dia.
Widya menegaskan teleskop akan dioptimalkan. Ada tiga teleskop sebagai cadangan jika terjadi masalah dengan teleskop yang digunakan.
"Ada 16 teleskop untuk pengunjung yang ingin melihat penampakan fenomena alam. Selain itu, sebanyak 37 astronom turut memandu masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena tersebut," ungkap dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Dkq3wo8N" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Taman Ismail Marzuki (TIM) menjadi tempat yang dituju masyarakat untuk melihat gerhana bulan total (GBT) serta
super blue blood moon. TIM tercatat dikunjungi sekitar 7.300 pengunjung.
Staf Pertunjukan TIM Widya Sawitar menjelaskan gerhana bulan tampak pukul 18.30 WIB. Gerhana bulan total terjadi pukul 20.30 WIB dan berakhir pada pukul 23.08 WIB.
"Teropong pantauan gerhana bulan dibuka sejak pukul 18.30 WIB," kata Widya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018.
Untuk meminimalisasi kericuhan, Widya meminta pengunjung untuk tidak berebutan. Masyarakat diimbau tertib dan sabar. Pasalnya, kata dia, fenomena alam kebesaran Tuhan ini harus disikapi dengan sabar.
"Ikutilah acaranya dengan baik, tidak usah buru-buru, dan saling menjaga. Selain itu jaga keamanan. Bagi yang membawa anak tolong diperhatikan jangan sampai lepas karena di sini akan ramai," ungkap dia.
Baca: Pengelola Monas Gelar Nobar dan Salat Gerhana Bulan
Meskipun ramai, Widya optimistis pemantauan gerhana akan terlaksana dengan aman dan tertib. "Pengalaman kami yang sudah-sudah biasanya, walaupun pendaftar banyak, tidak datang bersamaan," jelas dia.
Widya menegaskan teleskop akan dioptimalkan. Ada tiga teleskop sebagai cadangan jika terjadi masalah dengan teleskop yang digunakan.
"Ada 16 teleskop untuk pengunjung yang ingin melihat penampakan fenomena alam. Selain itu, sebanyak 37 astronom turut memandu masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena tersebut," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)