medcom.id, New York: Grup ekstremis Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau yang kini sudah dipersingkat hanya menjadi Islamic State, dilaporkan telah menguasai sebuah bekas fasilitas kimia raksasa di barat laut Baghdad, Irak, Rabu (9/7/2014).
Di daerah yang dikuasai tersebut terdapat 2.500 roket berisi gas syaraf berbahaya dan bahan kimia lainnya. Laporan ini ditulis pemerintah Irak dalam sebuah surat yang dtujukan ke PBB.
Duta Besar Irak untuk PBB Mohamed Ali Alhakim memberitahu Sekjen PBB Ban Ki-moon bahwa sekelompok militan bersenjata telah memasuki situs Muthanna pada 11 Juni lalu. Seperti diwartakan AP, mereka menahan pejabat dan tentara di fasilitas tersebut.
Islamic State, yang menguasai sebagian wilayah Suriah, mengirim tentaranya ke Irak sebulan lalu. Mereka dengan cepat menguasai kawasan yang cukup luas di perbatasan kedua negara. Pekan lalu, pemimpin grup tersebut, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikan pendirian negara Islam di tanah yang dikuasai ekstremis.
Alhakim mengatakan, atas dikuasainya Muthanna, Irak tidak mampu memenuhi kewajibannya menghancurkan senjata kimia di sana. Kewajiban akan dipenuhi setelah situasi keamanan telah membaik.
medcom.id, New York: Grup ekstremis Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau yang kini sudah dipersingkat hanya menjadi Islamic State, dilaporkan telah menguasai sebuah bekas fasilitas kimia raksasa di barat laut Baghdad, Irak, Rabu (9/7/2014).
Di daerah yang dikuasai tersebut terdapat 2.500 roket berisi gas syaraf berbahaya dan bahan kimia lainnya. Laporan ini ditulis pemerintah Irak dalam sebuah surat yang dtujukan ke PBB.
Duta Besar Irak untuk PBB Mohamed Ali Alhakim memberitahu Sekjen PBB Ban Ki-moon bahwa sekelompok militan bersenjata telah memasuki situs Muthanna pada 11 Juni lalu. Seperti diwartakan
AP, mereka menahan pejabat dan tentara di fasilitas tersebut.
Islamic State, yang menguasai sebagian wilayah Suriah, mengirim tentaranya ke Irak sebulan lalu. Mereka dengan cepat menguasai kawasan yang cukup luas di perbatasan kedua negara. Pekan lalu, pemimpin grup tersebut, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikan pendirian negara Islam di tanah yang dikuasai ekstremis.
Alhakim mengatakan, atas dikuasainya Muthanna, Irak tidak mampu memenuhi kewajibannya menghancurkan senjata kimia di sana. Kewajiban akan dipenuhi setelah situasi keamanan telah membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)