Kirab budaya 12 Tahunan Gotong Toapekong di kawasan Pasar Lama Kisamaun, Kota Tangerang. Dok. Istimewa
Kirab budaya 12 Tahunan Gotong Toapekong di kawasan Pasar Lama Kisamaun, Kota Tangerang. Dok. Istimewa

Memperkuat Toleransi Antarberagama Lewat Perayaan Gotong Toapekong

Achmad Zulfikar Fazli • 26 September 2024 10:42
Jakarta: Kirab budaya 12 Tahunan Gotong Toapekong yang digelar di kawasan Pasar Lama Kisamaun, Kota Tangerang, melibatkan berbagai budaya dan lintas agama. Tujuannya, untuk memperkuat toleransi antarberagama.
 
"Untuk tahun ini, kita mengajak semua lapisan masyarakat dari berbagai agama, ras dan budaya. Semua agama kita rangkul semua," ujar Ketua Pelaksana Perayaan Gotong Toapekong, Friska Ong, dilansir pada Kamis, 26 September 2024.
 
Perayaan Gotong Toapekong yang merupakan ikonik khas kebudayaan Tionghoa dibuka dengan prosesi ritual iringan kuda dan gotong joli Khongco Hok Tek Ceng Sin. Ritual ini dinilai wajib karena menjadi simbolis dibukanya perayaan 12 tahunan oleh Perkumpulan Boen Tek Bio.

"Tahun ini adalah kelima belas kalinya kami mengadakan perayaan Gotong Toapekong, dari yang pertama sejak 168 tahun yang lalu," jelas Friska Ong.
 
Dalam kirab budaya berusia ratusan tahun ini, ada pula empat patung dewa, yakni YMS Kwan Im Hud Couw (Dewi Welas Asih), Kwan Seng Tee Kun/Guan Yu (Dewa Perang), Kha Lam Ya (Dewa Penjaga Dharma), Hok Tek Ceng Sin/Fu De Zheng Shen (Dewa Bumi) diarak mengelilingi mulai dari Klenteng Boen Tek Bio Jalan Bhakti, kemudian Gang Cilangkap, dilanjutkan menuju Jalan Kisamaun di Panggung Utama Pendopo Tangerang, Jalan MT Haryono dan Jalan Damyati.
 
Tidak hanya ritual dan parade seni, perayaan 12 tahunan Gotong Toapekong menghadikan kuliner Tempo Doeloe yang menyediakan berbagai pilihan kuliner nusantara, khususnya kuliner legendaris Kota Tangerang (Pasar Lama). Kegiatan ini juga didukung berbagai pihak, salah satunya Le Minerale. Friska mengatakan dukungan Le Minerale  sangat membantu jalannya acara tersebut.
 
"Kita sangat senang dengan adanya berbagai dukungan termasuk dari Le Minerale, air minum dalam kemasan asli milik Indonesia. Salah satunya karena Le Minerale adalah air minum yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh peserta, baik yang mengikuti prosesi arak-arakan hingga yang sedang menikmati jajanan di kuliner Tempo Doloe.," ujar dia.
 
Dia berharap Le Minerale dan berbagai pihak lainnya terus mendukung kegiatan budaya yang harus dilestarikan ini.
 
Baca Juga: Temui Warga Tionghoa, Rico-Zaki Pastikan Jaga Keberagaman

Sementara itu, Head of Public Relations and Digital Le Minerale, Yuna Eka Kristina, mengatakan Le Minerale memahami Indonesia memiliki kekayaan akan keanekaragaman budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan. Sehingga sebagai produk asli milik Indonesia, Le Minerale mendukung keanekaragaman tersebut, termasuk dukungannya pada Perayaan 12 Tahunan Arak-arakan Gotong Toapekong yang diselenggarakan Perkumpulan Boen Tek Bio.
 
“Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika, jadi meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu. Sebagai produk asli milik Indonesia, Le Minerale,  kami berkomitmen mendukung keanekaragaman dan kelestarian budaya Indonesia,” ujar dia.
 
Terlebih, berdasarkan informasi terbaru, prosesi ritual tersebut telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Sehingga ritual ini harus terus dijaga dan dilestarikan.
 
Friska mengaku senang dan berharap warisan tersebut dapat terus dijaga. "Sangat senang sekali karena kami baru saja mendapatkan warisan budaya tak benda 20 Agustus lalu. Ini menjadi warisan yang baik untuk anak cucu yang harus dijaga," ujar Friska Ong.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan