Jakarta: Lupa memang menjadi gejala kondisi kesehatan tertentu. Penyebab sering lupa juga dikaitkan dengan kondisi mental seseorang saat berada di bawah tekanan, sehingga memicu stres bahkan depresi.
Secara umum, orang yang pelupa sering diidentikkan dengan penyakit Alzheimer, yakni penyakit kehilangan memori yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Meski begitu, ada penyebab lain kenapa seseorang sering lupa atau kehilangan memori sesaat.
Melansir dari Halodoc, berikut ini beberapa penyebab seseorang bisa menjadi pelupa:
1. Stres
Secara emosional stres merupakan penyebab sering lupa pada seseorang. Tekanan beban pikiran membuat gangguan pada otak, sehingga otak jadi sulit menyimpan ingatan jangka pendek. Lebih dari itu, stres akut yang dialami bisa memicu lupa ingatan jangka panjang dan membuat seseorang jadi pikun.
2. Depresi
Kondisi ini bisa dibilang versi terparah dari stress. Alasannya, depresi bisa menghilangkan ingatan dan membuat pikiran jadi tidak jernih. Bisa jadi, kondisi ini membuat seseorang jadi apatis dan tidak peduli terhadap kondisi di sekitarnya. Ia jadi mudah kehilangan konsentrasi dan kehilangan memori sesaat.
3. Sedih Berlebihan
Kesedihan yang mendalam bisa membuat seseorang mengalami trauma mental. Akibatnya, ia bisa kehilangan ingatan jangka pendek sehingga membuat seseorang kehilangan fokus dan pelupa.
3. Efek obat-obatan
Ada beberapa studi yang menjelaskan bahwa mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu datangnya rasa kantuk sehingga menjadi mudah lupa dan sulit berkonsentrasi. Beberapa jenis obat-obatan tersebut dapat berupa antidepresan, antiansientas, antihistamin, antikolinergik atau pelemas otot yang mampu memberikan pengaruh ataupun gangguan pada daya ingat, sehingga harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
4. Penuaan
Kehilangan memori merupakan hal yang normal terkait dengan usia. Kondisi ini tidak menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, lupa nama seseorang, tetapi mengingatnya di kemudian hari. Perubahan memori ini dapat dikelola dan tidak memengaruhi kemampuan dalam bekerja.
5. Kurang tidur
Siapa sangka bila kurang tidur dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan fungsi otak dalam mengingat dan memproses informasi. Sehingga, waktu tidur menjadi hal yang tidak boleh disepelekan, karena tidur adalah waktu istirahat yang tepat untuk saraf otak.
Ketika otak terlalu lelah, otak akan bekerja lebih berat dari biasanya dalam menjalankan tugasnya. Hal ini akan terjadi bila seseorang yang kurang tidur tetap memaksakan diri untuk tetap beraktivitas. Sehingga, seseorang yang kurang tidur akan lebih mudah melupakan hal yang baru saja terlintas dipikirannya serta menjadi lebih sulit dalam berkonsentrasi.
Jakarta: Lupa memang menjadi gejala kondisi
kesehatan tertentu. Penyebab sering lupa juga dikaitkan dengan
kondisi mental seseorang saat berada di bawah tekanan, sehingga memicu stres bahkan depresi.
Secara umum, orang yang pelupa sering diidentikkan dengan penyakit Alzheimer, yakni penyakit kehilangan memori yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Meski begitu, ada penyebab lain kenapa seseorang sering lupa atau kehilangan memori sesaat.
Melansir dari
Halodoc, berikut ini beberapa penyebab seseorang bisa menjadi pelupa:
1. Stres
Secara emosional stres merupakan penyebab sering lupa pada seseorang. Tekanan beban pikiran membuat gangguan pada otak, sehingga otak jadi sulit menyimpan ingatan jangka pendek. Lebih dari itu, stres akut yang dialami bisa memicu lupa ingatan jangka panjang dan membuat seseorang jadi pikun.
2. Depresi
Kondisi ini bisa dibilang versi terparah dari stress. Alasannya, depresi bisa menghilangkan ingatan dan membuat pikiran jadi tidak jernih. Bisa jadi, kondisi ini membuat seseorang jadi apatis dan tidak peduli terhadap kondisi di sekitarnya. Ia jadi mudah kehilangan konsentrasi dan kehilangan memori sesaat.
Baca juga:
Ketahui Tanda-tanda Pelupa yang Normal atau Tanda Bahaya |
3. Sedih Berlebihan
Kesedihan yang mendalam bisa membuat seseorang mengalami trauma mental. Akibatnya, ia bisa kehilangan ingatan jangka pendek sehingga membuat seseorang kehilangan fokus dan pelupa.
3. Efek obat-obatan
Ada beberapa studi yang menjelaskan bahwa mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu datangnya rasa kantuk sehingga menjadi mudah lupa dan sulit berkonsentrasi. Beberapa jenis obat-obatan tersebut dapat berupa antidepresan, antiansientas, antihistamin, antikolinergik atau pelemas otot yang mampu memberikan pengaruh ataupun gangguan pada daya ingat, sehingga harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
4. Penuaan
Kehilangan memori merupakan hal yang normal terkait dengan usia. Kondisi ini tidak menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, lupa nama seseorang, tetapi mengingatnya di kemudian hari. Perubahan memori ini dapat dikelola dan tidak memengaruhi kemampuan dalam bekerja.
5. Kurang tidur
Siapa sangka bila kurang tidur dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan fungsi otak dalam mengingat dan memproses informasi. Sehingga, waktu tidur menjadi hal yang tidak boleh disepelekan, karena tidur adalah waktu istirahat yang tepat untuk saraf otak.
Ketika otak terlalu lelah, otak akan bekerja lebih berat dari biasanya dalam menjalankan tugasnya. Hal ini akan terjadi bila seseorang yang kurang tidur tetap memaksakan diri untuk tetap beraktivitas. Sehingga, seseorang yang kurang tidur akan lebih mudah melupakan hal yang baru saja terlintas dipikirannya serta menjadi lebih sulit dalam berkonsentrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)