Jakarta: TNI Angkatan Laut menangkap dua kapal tanker, MT World Progress di Selat Malaka dan MT Annabelle di perairan barat Kalimantan. Kedua kapal tersebut diamankan kapal Komando Armada I, KRI Beladau-643 dan KRI Siribua-859, karena mengangkut crude palm oil (CPO).
Penangkapan kapal tanker MT World Progress saat KRI Beladau-643 patroli rutin di perairan Selat Malaka. Petugas mencurigai MT World Progress yang berbendera Liberia dengan 22 ABK asal Rusia, Ukraina, dan India.
Petugas yang curiga langsung mengecek surat kelengkapan kapal dan dokumen muatan kapal tanker yang ternyata berisi CPO. “MT World Progress berbendera liberia dan berisi CPO sebanyak 34.800 metrik ton,” ujar Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah dalam tayangan Headline News di Metro TV, Kamis, 28 April 2022.
KRI Siribua-859 mengamankan satu kapal tanker MT Annabelle yang berbendera Marshall di perairan barat Kalimantan. Kapal ini kedapat mengangkut CPO lebih dari 13 juta metrik ton.
Arsyad menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor CPO dan produk turunannya. Tim patroli dari Koarmada I bakal fokus terus menjagak titik rawan yang dipakai pelayaran lintas negara di perairan Selat Malaka hingga perairan barat Kalimantan.
“Kita juga melaksanakan operasi intelijen untuk mencari informasi terkait adanya kapal yang akan mengangkut CPO ataupun turunannya," kata Arsyad. (Fatha Annisa)
Jakarta: TNI Angkatan Laut menangkap dua kapal tanker, MT World Progress di Selat Malaka dan MT Annabelle di perairan barat Kalimantan. Kedua kapal tersebut diamankan kapal Komando Armada I, KRI Beladau-643 dan KRI Siribua-859, karena mengangkut
crude palm oil (CPO).
Penangkapan kapal tanker MT World Progress saat KRI Beladau-643 patroli rutin di perairan Selat Malaka. Petugas mencurigai MT World Progress yang berbendera Liberia dengan 22 ABK asal Rusia, Ukraina, dan India.
Petugas yang curiga langsung mengecek surat kelengkapan kapal dan dokumen muatan kapal tanker yang ternyata berisi CPO. “MT World Progress berbendera liberia dan berisi CPO sebanyak 34.800 metrik ton,” ujar Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah dalam tayangan
Headline News di
Metro TV, Kamis, 28 April 2022.
KRI Siribua-859 mengamankan satu kapal tanker MT Annabelle yang berbendera Marshall di perairan barat Kalimantan. Kapal ini kedapat mengangkut CPO lebih dari 13 juta metrik ton.
Arsyad menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor CPO dan produk turunannya. Tim patroli dari Koarmada I bakal fokus terus menjagak titik rawan yang dipakai pelayaran lintas negara di perairan Selat Malaka hingga perairan barat Kalimantan.
“Kita juga melaksanakan operasi intelijen untuk mencari informasi terkait adanya kapal yang akan mengangkut CPO ataupun turunannya," kata Arsyad.
(Fatha Annisa) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)