Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mendampingi empat perusahaan farmasi di Indonesia. Kerja sama itu untuk mendukung kemandirian Indonesia memproduksi vaksin covid-19.
“BPOM berkomitmen mengawal penelitian dalam negeri,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam telekonferensi di Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Penny memerinci empat perusahaan tersebut, yakni PT Bio Farma yang saat ini satu-satunya industri farmasi vaksin di Indonesia. Kemudian PT Biotis Pharmaceutical yang telah diberi petunjuk cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari BPOM.
“Untuk fill and finish serta memproduksi Vaksin Merah Putih bersama Unair (Universitas Airlangga),” papar dia.
Lalu, PT Etana Biotechnologies Indonesia dan PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio). Penny menyebut pendampingan penting agar keempat perusahaan bisa bersaing secara global.
“Pendampingan ini agar empat perusahaan bisa menjadi produsen vaksin bertaraf internasional,” tutur Penny.
Menurut Penny, kemandirian Indonesia memproduksi vaksin sangat penting. Kemampuan Indonesia itu tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan vaksin di dalam negeri.
“Tapi juga mendorong peluang ekspor dan meningkatkan daya saing,” jelas dia.
Baca: 5 Merek Vaksin Dapat Izin Penggunaan Darurat Sebagai Booster
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM) tengah mendampingi empat perusahaan farmasi di Indonesia. Kerja sama itu untuk mendukung kemandirian Indonesia memproduksi
vaksin covid-19.
“BPOM berkomitmen mengawal penelitian dalam negeri,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam telekonferensi di Jakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Penny memerinci empat perusahaan tersebut, yakni PT
Bio Farma yang saat ini satu-satunya industri farmasi vaksin di Indonesia. Kemudian PT Biotis Pharmaceutical yang telah diberi petunjuk cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dari BPOM.
“Untuk
fill and finish serta memproduksi
Vaksin Merah Putih bersama Unair (Universitas Airlangga),” papar dia.
Lalu, PT Etana Biotechnologies Indonesia dan PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio). Penny menyebut pendampingan penting agar keempat perusahaan bisa bersaing secara global.
“Pendampingan ini agar empat perusahaan bisa menjadi produsen vaksin bertaraf internasional,” tutur Penny.
Menurut Penny, kemandirian Indonesia memproduksi vaksin sangat penting. Kemampuan Indonesia itu tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan vaksin di dalam negeri.
“Tapi juga mendorong peluang ekspor dan meningkatkan daya saing,” jelas dia.
Baca:
5 Merek Vaksin Dapat Izin Penggunaan Darurat Sebagai Booster
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)