Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta TNI dan Polri bersinergi dengan tokoh agama dan adat untuk mempercepat vaksinasi covid-19 di Aceh. Sigit menyoroti rendahnya cakupan vaksinasi covid-19 di provinsi paling barat di Indonesia itu.
"Kami bersama Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) datang langsung berdialog dengan seluruh Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), lembaga adat yang ada di Aceh, dan seluruh stakeholders, baik dari para tokoh dari pemuka agama. Kami berdiskusi untuk mencari jalan terbaik," kata Sigit dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 November 2021.
Menurut dia, kunci akselerasi vaksinasi ialah sinergi TNI-Polri, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat. Untuk mempercepat vaksinasi, Sigit menyarankan sistem target dan kerja sama wilayah-wilayah yang berdekatan atau aglomerasi.
"Sehingga mampu meningkatkan capaian vaksinasi dengan cepat. Forkopimda kabupaten/kota harus kompak dalam melaksanakan akselerasi vaksinasi," ujar Sigit.
Baca: Buktikan Ancaman 'Potong Kepala', Kapolri Copot 7 Pejabat Polisi
Jenderal bintang empat itu mengungkapkan realisasi vaksinasi dosis pertama di Banda Aceh sudah 80 persen. Namun, capaian di wilayah lainnya masih tergolong rendah. Alhasil, di skala nasional, Aceh hanya berada di angka 31 persen untuk cakupan vaksinasi dosis pertama.
"Tentunya kesenjangan ini harus dikejar terus. Karena di beberapa wilayah Indonesia untuk dosis pertama seperti DKI Jakarta, Yogya, Kepri dan Bali sudah 100 persen," ucap Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menegaskan soliditas stakeholders di Aceh dapat mewujudkan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai 60 persen vaksinasi pada November 2021. Pada Desember, pemerintah bahkan menargetkan rasio vaksinasi menjadi 70 persen.
Sigit juga mengungkapkan kunci menghadapi pandemi covid-19 ialah strategi kombinasi. Vaksinasi harus dilaksanakan maksimal dibarengi protokol kesehatan (prokes) serta treatment terhadap masyarakat yang positif sehingga bisa diselamatkan.
"Karena memang dengan kerja keras ini, alhamdulillah Indonesia berada di rangking satu untuk kemampuan pengendalian laju covid-19 se-Asia Tenggara. Jadi, saya kira ini harus dipertahankan tentunya dengan akselerasi vaksinasi," tutur Sigit.
Dia merangkul para tokoh agama dan adat sama-sama melawan informasi palsu atau hoaks soal vaksin. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat masih takut untuk disuntik vaksin. Selain itu, dia mengingatkan soal potensi lonjakan covid-19 di akhir 2021.
"Ini harus dijaga dengan prokes yang kuat dan vaksin yang lebih cepat sehingga laju covid-19 bisa dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa semakin meningkat," kata Sigit.
Jakarta: Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo meminta TNI dan Polri bersinergi dengan tokoh agama dan adat untuk mempercepat
vaksinasi covid-19 di Aceh. Sigit menyoroti rendahnya cakupan vaksinasi covid-19 di provinsi paling barat di Indonesia itu.
"Kami bersama Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) datang langsung berdialog dengan seluruh Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), lembaga adat yang ada di Aceh, dan seluruh
stakeholders, baik dari para tokoh dari pemuka agama. Kami berdiskusi untuk mencari jalan terbaik," kata Sigit dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 November 2021.
Menurut dia, kunci akselerasi vaksinasi ialah sinergi TNI-Polri, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat. Untuk mempercepat vaksinasi, Sigit menyarankan sistem target dan kerja sama wilayah-wilayah yang berdekatan atau aglomerasi.
"Sehingga mampu meningkatkan capaian vaksinasi dengan cepat. Forkopimda kabupaten/kota harus kompak dalam melaksanakan akselerasi vaksinasi," ujar Sigit.
Baca:
Buktikan Ancaman 'Potong Kepala', Kapolri Copot 7 Pejabat Polisi
Jenderal bintang empat itu mengungkapkan realisasi
vaksinasi dosis pertama di Banda Aceh sudah 80 persen. Namun, capaian di wilayah lainnya masih tergolong rendah. Alhasil, di skala nasional, Aceh hanya berada di angka 31 persen untuk cakupan vaksinasi dosis pertama.
"Tentunya kesenjangan ini harus dikejar terus. Karena di beberapa wilayah Indonesia untuk dosis pertama seperti DKI Jakarta, Yogya, Kepri dan Bali sudah 100 persen," ucap Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menegaskan soliditas stakeholders di Aceh dapat mewujudkan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai 60 persen vaksinasi pada November 2021. Pada Desember, pemerintah bahkan menargetkan rasio vaksinasi menjadi 70 persen.
Sigit juga mengungkapkan kunci menghadapi pandemi covid-19 ialah strategi kombinasi. Vaksinasi harus dilaksanakan maksimal dibarengi protokol kesehatan (prokes) serta
treatment terhadap masyarakat yang positif sehingga bisa diselamatkan.
"Karena memang dengan kerja keras ini, alhamdulillah Indonesia berada di rangking satu untuk kemampuan pengendalian laju covid-19 se-Asia Tenggara. Jadi, saya kira ini harus dipertahankan tentunya dengan akselerasi vaksinasi," tutur Sigit.
Dia merangkul para tokoh agama dan adat sama-sama melawan informasi palsu atau hoaks soal vaksin. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat masih takut untuk disuntik vaksin. Selain itu, dia mengingatkan soal potensi lonjakan covid-19 di akhir 2021.
"Ini harus dijaga dengan prokes yang kuat dan vaksin yang lebih cepat sehingga laju covid-19 bisa dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa semakin meningkat," kata Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)