Jakarta: PT lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pengelola jalan Tol Cikopo-Palimanan, akan membuka 26 gardu tol saat musim Lebaran 2019. Wakil Direktur Utama LMS Firdaus Azis mengatakan selain pembukaan gardu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Polri untuk penerapan sistem satu arah saat puncak mudik dan arus balik.
"Kami berharap ke depannya, mungkin kita bisa mencontoh kasus di Puncak, Bogor, ada waktu-waktunya. Jadi, pemudik bisa tahu kapan harus lewat Cipali atau kapan harus menunggu dulu, sehingga lebih teratur," tuturnya melansir Antara, 25 Februari 2019.
Firdaus mengatakan terkait antisipasi risiko kecelakaan, pihaknya juga akan memasang lampu strobo biru yang akan aktif pada malam hari di lima titik. Selain itu, LMS juga akan membuat pita penggaduh di bahu jalan sejauh 28,5 kilometer dan tali baja sepanjang 16 kilometer agar tidak ada kendaraan yang menyeberang ke jalur berlawanan arah.
"Dan videotron sebanyak enam buah serta beragam aktivitas kampanye keselamatan lainnya," kata dia.
Baca juga: Tiket KA Lebaran Sudah Bisa Dipesan Besok
Ia menambahkan mayoritas penyebab kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali adalah tertabrak dari belakang. Baik karena hendak mendahului maupun kondisi pengemudi yang mengantuk.
Jalur Tol Cipali dimulai dari kilometer 72, melewati Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan berakhir di kilometer 188 Palimanan, Kabupaten Cirebon. Sejak dibuka pada 13 Juni 2015, Tol Cipali mampu mempersingkat jarak perjalanan dari Cikampek ke Cirebon sejauh 40 kilometer dibandingkan dengan perjalanan melalui jalur pantura Jawa Barat. Tren aktual lalu lintas harian rata-rata pada tahun lalu sebanyak 72.085 kendaraan.
Jakarta: PT lintas Marga Sedaya (LMS) selaku pengelola jalan Tol Cikopo-Palimanan, akan membuka 26 gardu tol saat musim Lebaran 2019. Wakil Direktur Utama LMS Firdaus Azis mengatakan selain pembukaan gardu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Korps Lalu Lintas Polri untuk penerapan sistem satu arah saat puncak mudik dan arus balik.
"Kami berharap ke depannya, mungkin kita bisa mencontoh kasus di Puncak, Bogor, ada waktu-waktunya. Jadi, pemudik bisa tahu kapan harus lewat Cipali atau kapan harus menunggu dulu, sehingga lebih teratur," tuturnya melansir
Antara, 25 Februari 2019.
Firdaus mengatakan terkait antisipasi risiko kecelakaan, pihaknya juga akan memasang lampu strobo biru yang akan aktif pada malam hari di lima titik. Selain itu, LMS juga akan membuat pita penggaduh di bahu jalan sejauh 28,5 kilometer dan tali baja sepanjang 16 kilometer agar tidak ada kendaraan yang menyeberang ke jalur berlawanan arah.
"Dan videotron sebanyak enam buah serta beragam aktivitas kampanye keselamatan lainnya," kata dia.
Baca juga:
Tiket KA Lebaran Sudah Bisa Dipesan Besok
Ia menambahkan mayoritas penyebab kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali adalah tertabrak dari belakang. Baik karena hendak mendahului maupun kondisi pengemudi yang mengantuk.
Jalur Tol Cipali dimulai dari kilometer 72, melewati Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan berakhir di kilometer 188 Palimanan, Kabupaten Cirebon. Sejak dibuka pada 13 Juni 2015, Tol Cipali mampu mempersingkat jarak perjalanan dari Cikampek ke Cirebon sejauh 40 kilometer dibandingkan dengan perjalanan melalui jalur pantura Jawa Barat. Tren aktual lalu lintas harian rata-rata pada tahun lalu sebanyak 72.085 kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)