medcom.id, Jakarta: Pemerintah masih menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017. RAPBN-P tersebut akan disampaikan ke DPR RI, awal Juni.
"Sekitar tanggal 5 (Juni)," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 30 Mei 2017.
Menurut dia, RAPBN-P ini akan mengalami kenaikan penerimaan dari bahan harga minyak. Namun, ada sedikit penurunan dari penerimaan pajak.
"Secara total mungkin ada net sekitar Rp15 triliun," ucap dia.
Dalam RAPBN-P tersebut juga ada anggaran yang bakal dialokasikan ke dalam berbagai kebijakan pemerintah dalam mendukung program-program prioritas. Itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, akan ada perubahan pada anggaran kementerian dan lembaga. Sebab, Presiden sudah memerintahkan kementerian dan lembaga menyisir kembali belanja-belanja yang sifatnya barang, seperti perjalanan dinas dan lainnya.
"Kami memperkirakan ada sekitar Rp16 triliun yang bisa kita sisir dari belanja barang ini, yang kemudian nanti akan dialokasikan bersama sama kenaikan yang tadi kenaikan Rp15 triliun," kata Sri.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah masih menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017. RAPBN-P tersebut akan disampaikan ke DPR RI, awal Juni.
"Sekitar tanggal 5 (Juni)," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 30 Mei 2017.
Menurut dia, RAPBN-P ini akan mengalami kenaikan penerimaan dari bahan harga minyak. Namun, ada sedikit penurunan dari penerimaan pajak.
"Secara total mungkin ada net sekitar Rp15 triliun," ucap dia.
Dalam RAPBN-P tersebut juga ada anggaran yang bakal dialokasikan ke dalam berbagai kebijakan pemerintah dalam mendukung program-program prioritas. Itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, akan ada perubahan pada anggaran kementerian dan lembaga. Sebab, Presiden sudah memerintahkan kementerian dan lembaga menyisir kembali belanja-belanja yang sifatnya barang, seperti perjalanan dinas dan lainnya.
"Kami memperkirakan ada sekitar Rp16 triliun yang bisa kita sisir dari belanja barang ini, yang kemudian nanti akan dialokasikan bersama sama kenaikan yang tadi kenaikan Rp15 triliun," kata Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)