Bekasi: Seorang pengendara mobil pribadi, Ade Bayu, 37, mengaku terjebak kemacetan lalu lintas hingga tujuh jam di lintasan Tol Jakarta-Cikampek wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat. Kemacetan tersebut akibat insiden crane roboh di KM-15, pada Kamis, 16 November 2017, pagi.
"Saya berangkat dari Jakarta jam 01.00 WIB, baru bisa lewat KM-15 pukul 07.00 WIB. Tujuh jam saya 'stuck' di tol," kata Ade di Bekasi.
Pria yang berprofesi sebagai fotografer itu mengaku menempuh perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung. Kemacetan terparah, kata dia, terjadi di Kelurahan Jatibening, Kota Bekasi. Karena mayoritas kendaraan pada saat itu tidak bisa bergerak sama sekali. "Ini sudah seperti parkiran berjamaah, sebab tidak ada kendaraan yang bisa bergerak," ucapnya.
Baca: Crane Rambu VMS Roboh di KM 15 Tol Jakarta-Cikampek
Ade yang mengendarai kendaraan Suzuki Karimun hitam itu mengaku terjebak kemacetan di Jatibening pada pukul 05.00 WIB. "Dari Jakarta arah Jatibening masih merayap, tapi pas di Jatibening tidak bergerak sama sekali. Mesin mobil rata-rata pada dimatiin semua," terangnya.
Ade juga mengaku baru kembali menyalakan mesin selang dua jam kemudian, setelah petugas terkait memulai proses evaluasi 'bangkai' crane yang ambruk di KM-15.
"Setelah itu, saya baru bisa jalan ke arah Bandung. Titik masalahnya ada di KM-15 karena ada crane yang jatuh," katanya.
Sementara itu, Darmadji, 41, pengemudi lainnya mengaku terbantu dengan rekayasa lalu lintas contraflow yang diterapkan petugas mulai dari KM-14 hingga KM-21 arah Cikampek. "Tepat jam 09.45 WIB, saya ikut masuk ke jalur arah Jakarta sesuai petunjuk petugas yang mengatur contraflow dan langsung keluar di Tambun," paparnya.
Darmadji mengaku baru pulang dari tempat kerjanya di kawasan Cawang, Jakarta Timur, menuju rumahnya di kawasan Deltamas Cikarang Pusat. "Saya tidak kuat pegalnya, hampir lima jam saya terjebak macet pakai mobil kopling, makanya istirahat dulu di rest area," paparnya.
Sebuah crane yang memasang Rambu Variable Message Sign (VMS) roboh di kilometer (km) 15 Tol Jakarta-Cikampek. Hal itu membuat ruas jalan Tol Halim menuju Jatibening hingga Bekasi Barat tertutup total.
"Iya benar, untuk saat ini ruas jalan dari Cawang menuju Bekasi Barat ditutup," kata petugas call center PT Jasa Marga, Putra kepada medcom.id, Kamis 16 November 2017.
Putra menjelaskan, pengguna jalan yang akan melintas di ruas jalur ini dapat menggunakan jalan alternatif. Ruas jalan yang bisa dilalui antara lain, keluar dan masuk dari Gerbang Tol Kalimalang, Bekasi Barat untuk pengguna jalan yang akan menuju Jakarta.
Crane tersebut diduga roboh karena tidak kuat menahan beban rambu VMS. Sehingga crane yang baru akan dipasang itu menutupi seluruh ruas jalan tol.
Bekasi: Seorang pengendara mobil pribadi, Ade Bayu, 37,
mengaku terjebak kemacetan lalu lintas hingga tujuh jam di lintasan Tol Jakarta-Cikampek wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat. Kemacetan tersebut akibat insiden crane roboh di KM-15, pada Kamis, 16 November 2017, pagi.
"Saya berangkat dari Jakarta jam 01.00 WIB, baru bisa lewat KM-15 pukul 07.00 WIB. Tujuh jam saya 'stuck' di tol," kata Ade di Bekasi.
Pria yang berprofesi sebagai fotografer itu mengaku menempuh perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung. Kemacetan terparah, kata dia, terjadi di Kelurahan Jatibening, Kota Bekasi. Karena mayoritas kendaraan pada saat itu tidak bisa bergerak sama sekali. "Ini sudah seperti parkiran berjamaah, sebab tidak ada kendaraan yang bisa bergerak," ucapnya.
Baca: Crane Rambu VMS Roboh di KM 15 Tol Jakarta-Cikampek
Ade yang mengendarai kendaraan Suzuki Karimun hitam itu mengaku terjebak kemacetan di Jatibening pada pukul 05.00 WIB. "Dari Jakarta arah Jatibening masih merayap, tapi pas di Jatibening tidak bergerak sama sekali. Mesin mobil rata-rata pada dimatiin semua," terangnya.
Ade juga mengaku baru kembali menyalakan mesin selang dua jam kemudian, setelah petugas terkait memulai proses evaluasi 'bangkai' crane yang ambruk di KM-15.
"Setelah itu, saya baru bisa jalan ke arah Bandung. Titik masalahnya ada di KM-15 karena ada crane yang jatuh," katanya.
Sementara itu, Darmadji, 41, pengemudi lainnya mengaku terbantu dengan rekayasa lalu lintas contraflow yang diterapkan petugas mulai dari KM-14 hingga KM-21 arah Cikampek. "Tepat jam 09.45 WIB, saya ikut masuk ke jalur arah Jakarta sesuai petunjuk petugas yang mengatur contraflow dan langsung keluar di Tambun," paparnya.
Darmadji mengaku baru pulang dari tempat kerjanya di kawasan Cawang, Jakarta Timur, menuju rumahnya di kawasan Deltamas Cikarang Pusat. "Saya tidak kuat pegalnya, hampir lima jam saya terjebak macet pakai mobil kopling, makanya istirahat dulu di rest area," paparnya.
Sebuah crane yang memasang Rambu Variable Message Sign (VMS) roboh di kilometer (km) 15 Tol Jakarta-Cikampek. Hal itu membuat ruas jalan Tol Halim menuju Jatibening hingga Bekasi Barat tertutup total.
"Iya benar, untuk saat ini ruas jalan dari Cawang menuju Bekasi Barat ditutup," kata petugas call center PT Jasa Marga, Putra kepada
medcom.id, Kamis 16 November 2017.
Putra menjelaskan, pengguna jalan yang akan melintas di ruas jalur ini dapat menggunakan jalan alternatif. Ruas jalan yang bisa dilalui antara lain, keluar dan masuk dari Gerbang Tol Kalimalang, Bekasi Barat untuk pengguna jalan yang akan menuju Jakarta.
Crane tersebut diduga roboh karena tidak kuat menahan beban rambu VMS. Sehingga crane yang baru akan dipasang itu menutupi seluruh ruas jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)