Gerhana bulan total terlihat dari Kota Gorontalo, Rabu (8/10/2014). Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Gerhana bulan total terlihat dari Kota Gorontalo, Rabu (8/10/2014). Foto: Antara/Adiwinata Solihin

Media Group Gelar Salat Khusuf Gerhana Bulan

Ilham wibowo • 31 Januari 2018 20:12
Jakarta: Media Group menggelar Salat Khusuf atau salat sunah saat terjadi gerhana bulan. Acara ini bakal dilaksanakan di Masjid Nursiah Daud Paloh, Kedoya Selatan, Jakarta Barat pukul 19.30 WIB, Rabu, 31 Januari 2018. 
 
Salat Khusuf ini dipimpin Ustadz Uci Sanusi sebagai imam. Setelah pelaksanaan salat, acara dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan Ketua Bidang Kajian Islam dan Ilmu Pengetahuan Masjid Universitas Indonesia Yunus Daud dengan tema 'Mengukuhkan Keimanan Melalui Fenomena Gerhana Bulan'.
 
Koordinator acara Dewa mengatakan, kegiatan ini tak terbatas dikuti karyawan Media Group. Masyarakat muslim secara luas pun diajak untuk hadir. 

"Silahkan hadir, acara ini untuk masyarakat umum. Kita akan mulai pelaksanaan Salat Khusuf gerhana ini setelah Salat Isya," ucap Dewa kepada Medcom.id, Rabu 31 Januari 2018. 
 
Baca juga: Gerhana Bulan Bisa Disaksikan di Seluruh Wilayah di Tanah Air
 
Fenomena gerhana Super Blue Blood Moon pada malam hari ini disebut sebagai fenomena gerhana bulan yang luar biasa. Kejadian langka ini dapat dilihat dengan mata telanjang oleh masyarakat Indonesia.
 
Kementerian Agama Republik Indonesia pun menganjurkan umat Islam melakukan salat sunah saat terjadi gerhana bulan. Seperti dikutip dari nu.or.id, Rabu, 31 Januari 2018 menuliskan secara umum pelaksanaan salat gerhana matahari dan salat gerhana bulan diawali dengan salat sunah dua rakaat.
 
Setelah itu disusul dengan dua khotbah seperti salat Idul Fitri atau salat Iduladha di Masjid Jami. Bedanya, setiap rakaat salat gerhana bulan dilakukan dua kali rukuk. Sedangkan dua khotbah setelah salat gerhana matahari atau bulan tidak dianjurkan takbir sebagaimana khotbah dua salat Id.
 
Baca juga: Supermoon, Masyarakat Pesisir Diimbau Waspada Banjir Rob 2 meter
 
Jemaah salat gerhana bulan adalah semua umat Islam secara umum. Sedangkan yang bertindak sebagai imam dianjurkan adalah tokoh agama setempat.
 
Sebelum salat ada baiknya imam atau jemaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:
 
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ
 
Artinya, “Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/ makmum karena Allah SWT.”
 
Adapun secara teknis, salat sunah gerhana bulan adalah sebagai berikut:
1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
3. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
4. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al-Baqarah.
5. Iktidal, bukan baca doa i’tidal, tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau selama surat itu.
6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al-Baqarah.
7. Iktidal. Baca doa i’tidal.
8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada diri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada diri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
13. Salam.
14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khotbah salat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdedakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIT)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan