Suasana acara bedah buku 'Dokumenter Film & TV: Redefining Documentary'. Foto: MTVN/Haifa Salsabila
Suasana acara bedah buku 'Dokumenter Film & TV: Redefining Documentary'. Foto: MTVN/Haifa Salsabila

Pemenang Eagle Awards Tertantang Perkenalkan Budaya Lokal

Haifa Salsabila • 22 Desember 2017 17:34
Jakarta: Pemenang Eagle Awards 2017 Sangga Arta Witama masih tertarik untuk terus membuat film dokumentar bertemakan kebudayaan Indonesia. Dia ingin mengenalkan kearifan lokal kepada masyarakat melalui film.
 
"Masih terus tertarik untuk mengangkat tema kebudayaan dan mengenalkan itu kepada semua orang. Harusnya orang Indonesia yang bisa menampilkan itu," ujar Sangga kepada Medcom.id saat ditemui di Universitas Budi Luhur, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Desember 2017.
 
Baca juga: Film Marka Menangkan Dua Kategori di Eagle Awards 2017

Ia berharap tak hanya orang-orang dari negara lain yang tertarik membuat dokumenter dengan tema kebudayaan Indonesia. Namun, seharusnya warga Indonesia yang mempunyai tanggung jawab mengenalkan keindahan budaya Indonsia kepada dunia.
 
Pemenang Eagle Awards Tertantang Perkenalkan Budaya LokalDiskusi bedah buku 'Dokumenter Film & TV: Redefining Documentary' di Universitas Budi Luhur, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Foto: MTVN/Haifa Salsabila
 
Sangga bersama Ika Yuliana berhasil menyabet piala Eagle Awards 2017 dengan film dokumenter berjudul "Di Atas Genteng" pada Oktober 2017.
 
Baca juga: Antologi Dokumenter Eagle Awards 2017 Akan Tayang Selama Dua Pekan
 
Film pendek tersebut mengambil tempat di Desa Jatisura, Jatiwangi, Jawa Barat, yang dikenal sebagai desa penghasil utama genteng secara tradisional selama 112 tahun. Cerita berpusat pada Illa Syukrilah Syarief yang menginisiasi program Jatiwangi Art Factory pada 2005. Misinya adalah memadukan kesenian lokal dan modern.
 
Baca juga: Lima Film dalam Antologi Dokumenter Eagle Awards 2017
 
Film tersebut menceritakan dinamika desa melalui perspektif Illa yang khawatir akan tradisi pembuatan genteng secara tradisional punah digantikan oleh pabrik-pabrik modern yang mulai bermunculan di desa tersebut.
 
Film karya Sangga dan Ika yang ditayangkan pada acara 'Screening Karya Dokumenter Pilihan Juri Eagle Awards 2017' yang digelar oleh Eagle Institute Indonesia di Universitas Budi Luhur ini mendapatkan respons hangat dari para penonton. Terutama para pembuat film dokumenter pemula.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan