medcom.id, Jakarta: Mantan Duta ASEAN untuk anak, Gayatri Wailissa, ternyata pernah di-bully oleh teman-temannya. Hal itu, terjadi saat dia oleh temannya sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Sahabat Gayatri, Mega mengatakan 'anak ajaib' itu kerap dijahili oleh teman satu kelasnya.
"Karena dia itu waktu SMP kayak dikucilin. Jadi dia pernah tuh sekali kursinya enggak ada, diilangin sama teman-temannya. Terus dia mau duduk enggak bisa. Akhirnya dia harus mutar ke kelas untuk ngambil kursi sambil seret-seret bawanya. Terus aku tanya, mbak kenapa? Ya biasa, dijailin lagi," katanya ketika ditemui di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014) siang.
Namun, sosok Gayatri dikenal kuat. Bully dari teman sekolahnya itu tidak menyurutkan semangatnya bersekolah.
Jadi bahan bully, bukan berarti Gayatri tidak berprestasi di kelas. Gadis kelahiran Ambon, 31 Agustus 1995 itu sering disebut kamus dan kalkulator berjalan oleh teman-temannya.
medcom.id, Jakarta: Mantan Duta ASEAN untuk anak, Gayatri Wailissa, ternyata pernah di-bully oleh teman-temannya. Hal itu, terjadi saat dia oleh temannya sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Sahabat Gayatri, Mega mengatakan 'anak ajaib' itu kerap dijahili oleh teman satu kelasnya.
"Karena dia itu waktu SMP kayak dikucilin. Jadi dia pernah tuh sekali kursinya enggak ada, diilangin sama teman-temannya. Terus dia mau duduk enggak bisa. Akhirnya dia harus mutar ke kelas untuk ngambil kursi sambil seret-seret bawanya. Terus aku tanya, mbak kenapa? Ya biasa, dijailin lagi," katanya ketika ditemui di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2014) siang.
Namun, sosok Gayatri dikenal kuat. Bully dari teman sekolahnya itu tidak menyurutkan semangatnya bersekolah.
Jadi bahan bully, bukan berarti Gayatri tidak berprestasi di kelas. Gadis kelahiran Ambon, 31 Agustus 1995 itu sering disebut kamus dan kalkulator berjalan oleh teman-temannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)