medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) berencana memberangkatkan kapal tanker milik Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Jumat (2/1/2014) ini. Tujuan pemberangkatan ini untuk membantu pasokan bahan bakar minyak (BBM) pada unit-unit kapal pencarian dan penyelamatan atau Search and Rescue Unit (SRU).
"Ini untuk mendukung isi ulang (BBM) seluruh unsur-unsur laut yang ada di daerah operasi supaya mereka tidak harus menuju ke pantai. Sehingga ketika kehabisan bahan bakar, unsur laut tersebut disambut oleh kapal tanker," ucap Kepala Basarnas Marsekal Madya F. Henry Bambang Soelistyo saat konferensi pers di Gedung Basarnas, Jalan Angkasa B 15 Kav 2-3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (1/1/2015).
Selain kapal milik SKK Migas, Basarnas juga akan memberangkatkan satu kapal tanker KRI Sorong. "Kapal ini diberangkatkan untuk mendukung logistik di daerah operasi," papar Soelistyo.
Seperti diketahui, Basarnas terus berusaha mencari keberadaan badan pesawat dan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di Perairan Selat Karimata. Kendala cuaca membuat membuat harus mengefisienkan waktu agar proses pencarian dapat segera dilakukan.
Saat ini, Basarnas telah berhasil menemukan sembilan jenazah korban pesawat AirAsia. Enam jenazah sudah diterbangkan ke Surabaya untuk diserahkan kepada Tim Forensik dan Disaster Victim Identification (DVI) agar identitasnya dapat diketahui.
Dua jenazah lain yang masih berada di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah pada Kamis ini akan menyusul terbang ke Surabaya. Sementara, satu jenazah lagi masih berada di KRI Yos Sudarso menunggu evakuasi yang dilakukan hari ini.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) berencana memberangkatkan kapal tanker milik Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada Jumat (2/1/2014) ini. Tujuan pemberangkatan ini untuk membantu pasokan bahan bakar minyak (BBM) pada unit-unit kapal pencarian dan penyelamatan atau Search and Rescue Unit (SRU).
"Ini untuk mendukung isi ulang (BBM) seluruh unsur-unsur laut yang ada di daerah operasi supaya mereka tidak harus menuju ke pantai. Sehingga ketika kehabisan bahan bakar, unsur laut tersebut disambut oleh kapal tanker," ucap Kepala Basarnas Marsekal Madya F. Henry Bambang Soelistyo saat konferensi pers di Gedung Basarnas, Jalan Angkasa B 15 Kav 2-3, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (1/1/2015).
Selain kapal milik SKK Migas, Basarnas juga akan memberangkatkan satu kapal tanker KRI Sorong. "Kapal ini diberangkatkan untuk mendukung logistik di daerah operasi," papar Soelistyo.
Seperti diketahui, Basarnas terus berusaha mencari keberadaan badan pesawat dan jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di Perairan Selat Karimata. Kendala cuaca membuat membuat harus mengefisienkan waktu agar proses pencarian dapat segera dilakukan.
Saat ini, Basarnas telah berhasil menemukan sembilan jenazah korban pesawat AirAsia. Enam jenazah sudah diterbangkan ke Surabaya untuk diserahkan kepada Tim Forensik dan Disaster Victim Identification (DVI) agar identitasnya dapat diketahui.
Dua jenazah lain yang masih berada di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah pada Kamis ini akan menyusul terbang ke Surabaya. Sementara, satu jenazah lagi masih berada di KRI Yos Sudarso menunggu evakuasi yang dilakukan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)