Jakarta: Aplikasi kirim pesan WhatsApp sempat mengalami gangguan alias error, Selasa, 25 Oktober 2022. Dilansir dari Antara, gangguan tersebut terpantau dari situs downdetector.id yang mencatat sulit akses mulai pukul 13.44 WIB hingga pukul 15.13.
Tidak hanya di Indonesia, tumbangnya layanan pesan instan ini juga dirasakan oleh pengguna di negara lainnya, salah satunya di India.
Situs DownDetector telah mendapatkan laporan keluhan sebanyak 3.957 laporan. Ketidakmampuan pengguna dalam mengirimkan dan menerima pesan ini tidak hanya didapati pada aplikasi WhatsApp versi mobile, tapi juga WhatsApp versi desktop dan web.
Meski demikian hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak WhatsApp mengenai penyebab aplikasi mereka error atau down.
Merangkum dari beberapa sumber, ada kemungkinan beberapa penyebab WhatsApp mengalami error.
1. Pemeliharaan sistem
WhatsApp mengalami error diduga akibat sedang dalam pemeliharaan sistem. Pemeliharaan sistem bertujuan untuk menjaga efiensi sistem yang sudah ada.
Tak hanya itu, pemeliharan sistem juga diperlukan untuk memastikan efektivitas kinerja, agar penggunaannya tetap optimal.
2. Server mengalami down
Dugaan lainnya penyebab WhatsApp error juga bisa dikarenakan server sedang mengalami down.
Jika memang karena server, maka besar kemungkinan WhatsApp error juga terjadi di negara-negara lain.
Keluhan WhatsApp error trending topic di Twitter
Gangguan layanan WhatsApp nyatanya sangat menganggu aktivitas para penggunanya. Bahkan keluhan di Twitter terbagi dalam beberapa topik antara lain WhatsApp, WA Down, Ternyata WA, Ceklis 1, hingga Centang 1 menjadi trending topic. Netizen mengeluhkan gangguan ini.
"WA down everyone move to twitter (semua pindah ke Twitter)," kata @moritos****.
"Cara memastikan wa down submitting error report form? cek trending twitter ?," tulis @ishhla****.
"wa ceklis 1. panik grasak grusuk habis paket hp error. ke twitter: oh lagi down. twitter penyelamat di saat panik melanda," tutur @iceb****.
"Wa down. Twitter solusinya," ujar @hheyits****.
Jakarta: Aplikasi kirim pesan
WhatsApp sempat mengalami gangguan alias
error, Selasa, 25 Oktober 2022. Dilansir dari
Antara, gangguan tersebut terpantau dari situs
downdetector.id yang mencatat sulit akses mulai pukul 13.44 WIB hingga pukul 15.13.
Tidak hanya di Indonesia, tumbangnya layanan pesan instan ini juga dirasakan oleh pengguna di negara lainnya, salah satunya di India.
Situs
DownDetector telah mendapatkan laporan keluhan sebanyak 3.957 laporan. Ketidakmampuan pengguna dalam mengirimkan dan menerima pesan ini tidak hanya didapati pada aplikasi WhatsApp versi mobile, tapi juga WhatsApp versi desktop dan web.
Meski demikian hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak WhatsApp mengenai penyebab aplikasi mereka
error atau
down.
Merangkum dari beberapa sumber, ada kemungkinan beberapa penyebab WhatsApp mengalami
error.
1. Pemeliharaan sistem
WhatsApp mengalami error diduga akibat sedang dalam pemeliharaan sistem. Pemeliharaan sistem bertujuan untuk menjaga efiensi sistem yang sudah ada.
Tak hanya itu, pemeliharan sistem juga diperlukan untuk memastikan efektivitas kinerja, agar penggunaannya tetap optimal.
2. Server mengalami down
Dugaan lainnya penyebab WhatsApp
error juga bisa dikarenakan server sedang mengalami down.
Jika memang karena server, maka besar kemungkinan WhatsApp
error juga terjadi di negara-negara lain.
Keluhan WhatsApp error trending topic di Twitter
Gangguan layanan WhatsApp nyatanya sangat menganggu aktivitas para penggunanya. Bahkan keluhan di Twitter terbagi dalam beberapa topik antara lain WhatsApp, WA Down, Ternyata WA, Ceklis 1, hingga Centang 1 menjadi
trending topic. Netizen mengeluhkan gangguan ini.
"
WA down everyone move to twitter (semua pindah ke Twitter)," kata @moritos****.
"Cara memastikan
wa down submitting error report form? cek trending twitter ?," tulis @ishhla****.
"wa ceklis 1. panik grasak grusuk habis paket hp
error. ke twitter: oh lagi
down. twitter penyelamat di saat panik melanda," tutur @iceb****.
"Wa d
own. Twitter solusinya," ujar @hheyits****.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)