Jakarta: Indonesia mesti bersiap menghadapi kemungkinan resesi tahun depan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mempersiapkan santri menjadi wirausaha.
"Jadi, santri-santri ini bukan hanya mencari lapangan kerja, tapi justru menciptakan lapangan kerja," kata Sandiaga dikutip dari Antara, Minggu, 23 Oktober 2022.
Menurut dia, banyak lapangan kerja baru yang mesti dicetak. Supaya, meningkatkan resistensi Indonesia menghadapi resesi.
Sandiaga mengatakan lapangan pekerjaan bakal menyerap pekerja usia produktif. Kemudian, meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut dia, santri dapat menangkap peluang menciptakan lapangan pekerjaan dengan fokus mengadopsi teknologi digital. "Target kita tiap tahun 20 persen dari tiap pondok pesantren (ponpes) bisa meningkatkan kemampuan mengadopsi teknologi digital," kata Sandiaga.
Dia mengatakan ada 5 juta santri yang tersebar di 28 ribu pesantren di berbagai daerah. Berdasarkan jumlah tersebut, santri diminta mengoptimalkan Santridigitalpreneur gagasan Kemenparekraf.
Sandiaga mengatakan optimalisasi tersebut bukan hal mustahil. Sebab, nilai ekonomi digital Indonesia sebesar USD70 miliar pada 2021 bakal tumbuh dua kali lipat pada 2025, sehingga kesempatan itu harus diraih santri.
"Kita berharap peluang usaha ini bisa membuka lapangan kerja saat kita menghadapi ancaman resesi tahun depan," ucap Sandiaga.
Jakarta: Indonesia mesti bersiap menghadapi kemungkinan resesi tahun depan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mempersiapkan
santri menjadi wirausaha.
"Jadi, santri-santri ini bukan hanya mencari lapangan kerja, tapi justru menciptakan lapangan kerja," kata Sandiaga dikutip dari
Antara, Minggu, 23 Oktober 2022.
Menurut dia, banyak lapangan kerja baru yang mesti dicetak. Supaya, meningkatkan resistensi Indonesia menghadapi resesi.
Sandiaga mengatakan lapangan pekerjaan bakal menyerap pekerja usia produktif. Kemudian, meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut dia, santri dapat menangkap peluang menciptakan lapangan pekerjaan dengan fokus mengadopsi teknologi digital. "Target kita tiap tahun 20 persen dari tiap pondok pesantren (ponpes) bisa meningkatkan kemampuan mengadopsi teknologi digital," kata Sandiaga.
Dia mengatakan ada 5 juta santri yang tersebar di 28 ribu pesantren di berbagai daerah. Berdasarkan jumlah tersebut, santri diminta mengoptimalkan
Santridigitalpreneur gagasan Kemenparekraf.
Sandiaga mengatakan optimalisasi tersebut bukan hal mustahil. Sebab, nilai ekonomi digital Indonesia sebesar USD70 miliar pada 2021 bakal tumbuh dua kali lipat pada 2025, sehingga kesempatan itu harus diraih santri.
"Kita berharap peluang usaha ini bisa membuka lapangan kerja saat kita menghadapi ancaman resesi tahun depan," ucap Sandiaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)