Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin May Day dirayakan dengan kesejukan. Dia mau Hari Buruh penuh kebahagiaan.
"Saya dan kita ingin tentunya May Day ini berjalan aman. Aksinya itu damai, disikapi dengan penuh gembira, penuh cinta, penuh kasih," kata Sandi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Mei 2018.
Dia mengimbau buruh dari luar Jakarta tidak masuk ke Ibu Kota. Kalau pun masuk, aksi itu harus damai dan berjalan lancar.
May Day, kata dia, adalah gambaran dari kreativitas buruh yang menuangkan segala aksi dan keinginannya kepada pemerintah. Keinginan mereka juga aspirasi dan suara dari masyarakat.
"Saya ingin menunjukkan bahwa kita penuh kreativitas, bahwa buruh kita kalau melakukan aksi itu selalu simpatik. Nah, apa yang dituntut itu juga merupakan tuntutan dari masyarakat. Bagaimana satu, kesejahteraan buruh meningkat, hubungan industrial yang lebih baik," tegas dia.
Baca: Massa Buruh Bergerak ke Istana
Selain itu, lanjut dia, aksi tersebut juga menegaskan putra-putri terbaik bangsa bisa bekerja dengan baik di negeri sendiri, tanpa membutuhkan tenaga kerja asing (TKA). TKA yang ingin menjadi sopir maupun buruh tak boleh masuk.
"Kalau misalnya bisa dikerjakan sendiri, kenapa kita berikan kesempatan itu kepada tenaga kerja asing," jelas Sandi.
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin
May Day dirayakan dengan kesejukan. Dia mau Hari Buruh penuh kebahagiaan.
"Saya dan kita ingin tentunya
May Day ini berjalan aman. Aksinya itu damai, disikapi dengan penuh gembira, penuh cinta, penuh kasih," kata Sandi di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Mei 2018.
Dia mengimbau buruh dari luar Jakarta tidak masuk ke Ibu Kota. Kalau pun masuk, aksi itu harus damai dan berjalan lancar.
May Day, kata dia, adalah gambaran dari kreativitas buruh yang menuangkan segala aksi dan keinginannya kepada pemerintah. Keinginan mereka juga aspirasi dan suara dari masyarakat.
"Saya ingin menunjukkan bahwa kita penuh kreativitas, bahwa buruh kita kalau melakukan aksi itu selalu simpatik. Nah, apa yang dituntut itu juga merupakan tuntutan dari masyarakat. Bagaimana satu, kesejahteraan buruh meningkat, hubungan industrial yang lebih baik," tegas dia.
Baca: Massa Buruh Bergerak ke Istana
Selain itu, lanjut dia, aksi tersebut juga menegaskan putra-putri terbaik bangsa bisa bekerja dengan baik di negeri sendiri, tanpa membutuhkan tenaga kerja asing (TKA). TKA yang ingin menjadi sopir maupun buruh tak boleh masuk.
"Kalau misalnya bisa dikerjakan sendiri, kenapa kita berikan kesempatan itu kepada tenaga kerja asing," jelas Sandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)