Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyempatkan bernyanyi dalam acara Seminar Sarasehan Nasional Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas). Dalam kesempatan itu, Wiranto menyanyikan lagu 'Maluku Tanah Pusaka'.
"Dari ujung Halmahera, sampai tenggara jau, kita semua bersaudara," demikian penggalan lagu yang dinyanyikan Wiranto di hadapan peserta seminar di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Juli 2018.
Wiranto mengatakan, pesan lagu tersebut sangat melekat untuk menjaga perdamaian Maluku. Dia berpesan, masyarakat Maluku harus menjaga kerukunan sebagai modalitas persatuan bangsa.
"Dalam rangka mendapatkan cita-cita nasional adalah syaratnya bersatu, kita bisa berdaulat, mandiri. Dengan mandiri kita bisa jadi masyarakat yang adil dan makmur bukan dengan konflik," ujar Wiranto dalam sambutannya.
Perdamaian yang terjaga di Maluku diharapkan terus terwujud, terlebih menjelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Dengan demikian, acara seminar tersebut dijadikan ajang untuk semakin memperkuat kerukunan antar masyarakat, tak hanya di Maluku namun seluruh masyarakat Indonesia.
"Apalagi sebentar lagi ada pileg dan pilpres, jujur kita perlu berdialog, objeknya agar masyarakat agar kita antar politik mencari pemimpin masyarakat, jangan sampai salah pengelola akan menjadi konflik," kata Wiranto.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyempatkan bernyanyi dalam acara Seminar Sarasehan Nasional Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas). Dalam kesempatan itu, Wiranto menyanyikan lagu 'Maluku Tanah Pusaka'.
"Dari ujung Halmahera, sampai tenggara jau, kita semua bersaudara," demikian penggalan lagu yang dinyanyikan Wiranto di hadapan peserta seminar di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Juli 2018.
Wiranto mengatakan, pesan lagu tersebut sangat melekat untuk menjaga perdamaian Maluku. Dia berpesan, masyarakat Maluku harus menjaga kerukunan sebagai modalitas persatuan bangsa.
"Dalam rangka mendapatkan cita-cita nasional adalah syaratnya bersatu, kita bisa berdaulat, mandiri. Dengan mandiri kita bisa jadi masyarakat yang adil dan makmur bukan dengan konflik," ujar Wiranto dalam sambutannya.
Perdamaian yang terjaga di Maluku diharapkan terus terwujud, terlebih menjelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Dengan demikian, acara seminar tersebut dijadikan ajang untuk semakin memperkuat kerukunan antar masyarakat, tak hanya di Maluku namun seluruh masyarakat Indonesia.
"Apalagi sebentar lagi ada pileg dan pilpres, jujur kita perlu berdialog, objeknya agar masyarakat agar kita antar politik mencari pemimpin masyarakat, jangan sampai salah pengelola akan menjadi konflik," kata Wiranto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)