Jakarta: Volume sampah terus meningkat selana pandemi covid-19. Salah satu penyebabnya ialah banyak sampah bekas belanja daring atau online shopping.
"Peningkatan sampah dari kemasan online shopping ternyata. Kalau yang di rumah-rumah kita banyak pesan via online, enggak lagi belanja ke mal atau pasar," anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sub Bidang Limbah Medis Muslina Handayani dalam diskusi virtual bertajuk 'Pekan Peduli Limbah Masker', Rabu, 17 Februari 2021.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), ada peningkatan volume sampah sebesar 27-36 persen selama pandemi covid-19. Jenis sampah yang dihasilkan berupa masker dan sarung tangan.
"Ada peningkatan sampah rumah tangga juga karena kebijakan work from home (WFH), sekolah jarak jauh," ujar Muslina.
Selain itu, ada penambahan sampah infeksius sebanyak 30 persen. Hal ini akibat banyaknya penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam penanganan covid-19.
"Bahwa dengan adanya pandemi ini semua harus menggunakan APD yang sesuai dengan standar," ucap Muslina.
Baca: Limbah Pasien Covid-19 Mencapai 158,4 Ton per Hari
Sementara itu, volume limbah dari sektor komersial menurun, termasuk perkantoran dan pusat perbelanjaan modern. Sebab, warga sudah jarang ke tempat tersebut.
Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Limbah Medis mencatat ada 7.502,79 ton sampah di seluruh Indonesia. Jumlah itu dihimpun sejak 19 Maret 2020-9 Februari 2021.
"Ini mungkin baru sekitar 40 persen yang melaporkan (timbulan sampah), kenyataan sebenarnya tuh enggak seperti ini, pasti akan lebih banyak lagi," ujar dia.
Jakarta: Volume sampah terus meningkat selana pandemi
covid-19. Salah satu penyebabnya ialah banyak
sampah bekas belanja daring atau
online shopping.
"Peningkatan sampah dari kemasan
online shopping ternyata. Kalau yang di rumah-rumah kita banyak pesan via
online, enggak lagi belanja ke mal atau pasar," anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sub Bidang Limbah Medis Muslina Handayani dalam diskusi virtual bertajuk 'Pekan Peduli Limbah Masker', Rabu, 17 Februari 2021.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), ada peningkatan volume sampah sebesar 27-36 persen selama pandemi covid-19. Jenis sampah yang dihasilkan berupa masker dan sarung tangan.
"Ada peningkatan sampah rumah tangga juga karena kebijakan
work from home (WFH), sekolah jarak jauh," ujar Muslina.
Selain itu, ada penambahan sampah infeksius sebanyak 30 persen. Hal ini akibat banyaknya penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam penanganan covid-19.
"Bahwa dengan adanya pandemi ini semua harus menggunakan APD yang sesuai dengan standar," ucap Muslina.
Baca: Limbah Pasien Covid-19 Mencapai 158,4 Ton per Hari
Sementara itu, volume limbah dari sektor komersial menurun, termasuk perkantoran dan pusat perbelanjaan modern. Sebab, warga sudah jarang ke tempat tersebut.
Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Limbah Medis mencatat ada 7.502,79 ton sampah di seluruh Indonesia. Jumlah itu dihimpun sejak 19 Maret 2020-9 Februari 2021.
"Ini mungkin baru sekitar 40 persen yang melaporkan (timbulan sampah), kenyataan sebenarnya tuh enggak seperti ini, pasti akan lebih banyak lagi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)