Jakarta: Indonesia Automatic Fingerprint Identification Syatem (INAFIS) Polri telah mengindentifikasi kopilot Nam Air Fadly Satrianto. Fadly menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air JS-182 yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu.
"Terdaftar pada nomor manifes 31 dan ini ternyata adalah kopilot dan kami sudah melakukan perbandingan sidik jari dan sidik jari dari KTP-el telunjuk kanan," ujar Kepala pusat Inafis Brigjen Hudi Suryanto dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri (RS) Polri, Selasa, 12 Januri 2021.
Inafis juga telah mengindentifikasi dua penumpang yang menjadi korban. Pertama atas nama Asy Habul Yamin dan kedua atas nama Khasanah.
Hudi menyebut proses identifikasi korban Asy Habul Yamin dilakukan dari sejumlah bagian tubuh yang berada di dua kantong jenazah. Total terdapat empat kantong jenazah dalam mengindentifikasi tiga korban.
"Ini sesuai dengan daftar manifes penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 yang kami terima, sehingga ini benar-benar terdaftar dan naik pesawat Sriwijaya Air," jelasnya.
Baca: Tiga Korban Sriwjaya SJ-182 Teridentifikasi
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Indonesia Automatic Fingerprint Identification Syatem (INAFIS) Polri telah mengindentifikasi kopilot Nam Air Fadly Satrianto. Fadly menjadi salah satu penumpang pesawat
Sriwijaya Air JS-182 yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu.
"Terdaftar pada nomor manifes 31 dan ini ternyata adalah kopilot dan kami sudah melakukan perbandingan sidik jari dan sidik jari dari KTP-el telunjuk kanan," ujar Kepala pusat Inafis Brigjen Hudi Suryanto dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri (RS) Polri, Selasa, 12 Januri 2021.
Inafis juga telah mengindentifikasi dua penumpang yang menjadi korban. Pertama atas nama Asy Habul Yamin dan kedua atas nama Khasanah.
Hudi menyebut proses identifikasi korban Asy Habul Yamin dilakukan dari sejumlah bagian tubuh yang berada di dua kantong
jenazah. Total terdapat empat kantong jenazah dalam mengindentifikasi tiga korban.
"Ini sesuai dengan daftar manifes penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 yang kami terima, sehingga ini benar-benar terdaftar dan naik pesawat Sriwijaya Air," jelasnya.
Baca:
Tiga Korban Sriwjaya SJ-182 Teridentifikasi
Pesawat Sriwijaya Air dengan
call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak
hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu jatuh dengan mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)