Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Kusnandi Rusmil mengungkapkan sampai saat ini tidak ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) atau efek samping yang berat atau serius di antara relawan-relawan vaksin covid-19. Kondisi relawan relatif normal.
"Kondisinya akan terus dipantau. Nanti akan diambil darah di periksa lagi, yaitu dua minggu, tiga bulan, dan enam bulan setelah imunisasi kedua," kata Kusmaidi Rusmil kepada Media Indonesia, Kamis, 29 Oktober 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Begini Ketentuan Pengadaan Vaksin Covid-19 Melalui Kerja Sama Internasional
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir berharap uji klinis tahap III ini dapat dilaporkan hasilnya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Januari 2021. Dengan begitu, BPOM dapat mengeluarkan emergency use authorization untuk vaksin covid-19 di Indonesia.
Saat ini, kata Honesti, tim dari PT Bio Farma, BPOM, dan Kementerian Kesehatan mengunjungi pabrik pembuatan vaksin di Tiongkok untuk mastikan keamanan produksinya. Vaksin yang masuk ke Indonesia diharap sudah melalui proses rangkaian yang berkualitas.
"Yang penting adalah harus mampu memenuhi kriteria safety, efikasi, dan halal," ucap Honesti.
Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bersama Bio Farma dan Sinovach Biotech, Tiongkok, tengah melangsungkan uji klinis vaksin covid-19 fase III di Indonesia dan lima negara lainnya. Di Indonesia, 1.620 relawan terlibat dalam uji klinis ini.
(OGI)