Mereka membagikan bahan makanan berupa sembako kepada para korban gempa. Aksi sosial para napiter itu pun sontak mengundang simpati masyarakat.
Apalagi Heri dan Agus yang pernah terlibat aksi bom Kedutaan Besar Australia memang kesulitan bangkit dari stigma negatif usai bebas dari lapas. Mereka berusaha memperbaiki citra di masyarakat, dengan mengikuti kegiatan sosial kemanusiaan dalam sebuah lembaga yang bernama Yayasan And We Care.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Misi kemanusiaan yang telah dilakukan selama ini pun bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama di daerah yang terdampak bencana. Para eks napiter itu pun saat ini ingin melakukan hal yang bermanfaat dan positif untuk banyak orang di Indonesia,bahkan di seluruh dunia.
"Dulu kami memang pernah mempunyai kesalahan, yang waktu itu berakibat merugikan orang lain, keluarga dan diri juga kami sendiri. Untuk itu agar temen-temen eks tidak merasa berkecil hati dan merasa dikucilkan di masyarakat, dan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama," kata Heri, Selasa 23 Februari 2021.
"Kami selalu terbuka dengan siapa saja, termasuk dengan pihak aparat, masyarakat maupun dengan organisasi atau lembaga lainya. Kehadiran kami selama ini juga di sambut baik oleh masyarakat," sambung Agus.
Keduanya pun mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat yang diberikan selamanya ini. Mereka juga selalu membuka pintu kepada seluruh masyarakat untuk memberikan saran jika ada yang tidak pas dengan program yayasan yang melanggar aturan pemerintah.
"Terima kasih atas partisipasinya dan komunikasinya selama ini ke keluarganya, ke yayasan juga ke para pengurus takmir Masjid Al Furqoon. Jika ada perihal terkait program yayasan yang tidak pas, yang menyimpang atau ada unsur akan melanggar aturan dari pemerintah, yang nantinya akan menimbulkan masalah atau melanggar hukum agar disampaikan," pungkasnya.
(UWA)