medcom.id, Jakarta: Kementerian Perdagangan berupaya memangkas impor bahan bakar minyak (BBM) agar subsidi yang dibebankan kepada pemerintah dapat dikurangi. Penghematan guna membangun infrastruktur penunjang ekonomi, Kementerian Perdagangan mengeluarkan aturan mencampur bahan bakar biodiesel sebesar 10% ke dalam bahan bakar solar.
"Pencampuran biodiesel ke solar itu bisa menghemat devisa negara sebesar 3,5 miliar dolar AS. Tren Indonesia ke depan, banyak sekali produk yang diimpor lalu diekspor lagi. Bagaimana impor migas bisa subtitusi dengan biodiesel dalam negeri," kata Menteri Perdagangan, Muhamad Lutfi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2014).
Menurut Lutfi pencampuran bahan bakar itu akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional karena akan ada peningkatan pembayaran pajak dalam negeri. Selain itu, dengan adanya komitmen mencampur biodisel ini dapat juga membuka peluang kerja untuk masyarakat Indonesia.
"Penerapan tersebut mempunyai turunan yang tinggi, dengan pembayaran pajak dalam negeri, mempekerjakan orang-orang Indonesia lalu esensinya subsidi dibayar di dalam negeri. Kita mesti dukung bersama," ujarnya.
Tidak hanya biodiesel, Lutfi mengungkapkan penekanan impor BBM juga dapat dilakukan dengan substitusi energi panas bumi (geotermal). Ia pun berharap pemerintah terus mendorong program geotermal dalam negeri.
"Geotermal kita tidak bisa dijual ke mana-mana, tapi strukturnya sangat tinggi. Kita harus penuhi dalam negerinya, saya berpikir bahwa dalam 5 hingga 6 tahun ke depan (subtitusi) biodiesel capai 40%," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Perdagangan berupaya memangkas impor bahan bakar minyak (BBM) agar subsidi yang dibebankan kepada pemerintah dapat dikurangi. Penghematan guna membangun infrastruktur penunjang ekonomi, Kementerian Perdagangan mengeluarkan aturan mencampur bahan bakar biodiesel sebesar 10% ke dalam bahan bakar solar.
"Pencampuran biodiesel ke solar itu bisa menghemat devisa negara sebesar 3,5 miliar dolar AS. Tren Indonesia ke depan, banyak sekali produk yang diimpor lalu diekspor lagi. Bagaimana impor migas bisa subtitusi dengan biodiesel dalam negeri," kata Menteri Perdagangan, Muhamad Lutfi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2014).
Menurut Lutfi pencampuran bahan bakar itu akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional karena akan ada peningkatan pembayaran pajak dalam negeri. Selain itu, dengan adanya komitmen mencampur biodisel ini dapat juga membuka peluang kerja untuk masyarakat Indonesia.
"Penerapan tersebut mempunyai turunan yang tinggi, dengan pembayaran pajak dalam negeri, mempekerjakan orang-orang Indonesia lalu esensinya subsidi dibayar di dalam negeri. Kita mesti dukung bersama," ujarnya.
Tidak hanya biodiesel, Lutfi mengungkapkan penekanan impor BBM juga dapat dilakukan dengan substitusi energi panas bumi (geotermal). Ia pun berharap pemerintah terus mendorong program geotermal dalam negeri.
"Geotermal kita tidak bisa dijual ke mana-mana, tapi strukturnya sangat tinggi. Kita harus penuhi dalam negerinya, saya berpikir bahwa dalam 5 hingga 6 tahun ke depan (subtitusi) biodiesel capai 40%," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TTD)