medcom.id, Jakarta: Serangan teroris di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, menyisakan banyak kisah. Tak hanya duka yang hadir, berkah juga mampir.
Seperti yang didapat Jamal, sang penjual sate. Lelaki 65 tahun ini menjadi viral di sosial media setelah tertangkap kamera berjualan di dekat lokasi kejadian. Jamal masih mengipas sate setelah ledakan bom mengguncang pos polisi di depan Sarinah.
Tak ada yang tahu jika sebenarnya Jamal takut minta ampun. Maklum, jarak dia berjualan dengan tempat kejadian hanya 100 meter. Tapi, usia membuat dia jadi tak bisa berbuat apa-apa. Jamal tak bisa buru-buru membereskan dagangan.
Ia pun memutuskan untuk tetap menjaga dagangannya di perempatan Jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat. Jamal sempat melihat, warga berlarian sehabis ledakan sekitar pukul 10.50 WIB. Tapi apa daya, dia hanya bisa berjaga.
"Ketika jam 10.00 WIB, saya dengar ledakan. Saya tetap menjaga dagangan," kata Jamal saat ditemui Metrotvnews.com di Jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Aksi baku tembak di dekat Sarinah (MI.Rommy Pujianto)
Jamal bercerita, usia tua membuat dia tak bisa gesit. Meski takut, dia pasrah. Berserah kepada Yang Maha Pemurah.
Tak dinyana, Yang Maha Berkehendak punya rencana lain. Sekerumunan orang tetiba datang. Dagangannya yang nyaris nganggur dua jam, kemudian dipenuhi pelanggan. Saat itu, banyak warga penasaran mendekati lokasi kejadian.
Sudah 40 tahun Jamal berjualan. Kamis 14 Januari 2015, jadi hari yang cukup berseri. Rezeki yang didapat Jamal bisa dibilang lebih dari biasa.
"Keuntungan saya kemarin Rp700 ribu. Tidak seperti hari biasanya. Alhamdullilah," tutur Jamal.
Rezeki bukan sekadar materi jadi. Kini, Jamal pun jadi bintang yang muncul di televisi. Tetangga rumahnya di kawasan Jati Bunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ramai membicarakan. Tentang bapak tua penjual sate yang dinilai berani menantang bahaya.
"Pas datang ke rumah orang rumah teriak-teriak, 'wah bapak terkenal, bapak ada di TV," cerita Jamal sembari bersyukur.
Jamal melayani pelanggan (MTVN/Intan)
medcom.id, Jakarta: Serangan teroris di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, menyisakan banyak kisah. Tak hanya duka yang hadir, berkah juga mampir.
Seperti yang didapat Jamal, sang penjual sate. Lelaki 65 tahun ini menjadi viral di sosial media setelah tertangkap kamera berjualan di dekat lokasi kejadian. Jamal masih mengipas sate setelah ledakan bom mengguncang pos polisi di depan Sarinah.
Tak ada yang tahu jika sebenarnya Jamal takut minta ampun. Maklum, jarak dia berjualan dengan tempat kejadian hanya 100 meter. Tapi, usia membuat dia jadi tak bisa berbuat apa-apa. Jamal tak bisa buru-buru membereskan dagangan.
Ia pun memutuskan untuk tetap menjaga dagangannya di perempatan Jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat. Jamal sempat melihat, warga berlarian sehabis ledakan sekitar pukul 10.50 WIB. Tapi apa daya, dia hanya bisa berjaga.
"Ketika jam 10.00 WIB, saya dengar ledakan. Saya tetap menjaga dagangan," kata Jamal saat ditemui
Metrotvnews.com di Jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).
Aksi baku tembak di dekat Sarinah (MI.Rommy Pujianto)
Jamal bercerita, usia tua membuat dia tak bisa gesit. Meski takut, dia pasrah. Berserah kepada Yang Maha Pemurah.
Tak dinyana, Yang Maha Berkehendak punya rencana lain. Sekerumunan orang tetiba datang. Dagangannya yang nyaris nganggur dua jam, kemudian dipenuhi pelanggan. Saat itu, banyak warga penasaran mendekati lokasi kejadian.
Sudah 40 tahun Jamal berjualan. Kamis 14 Januari 2015, jadi hari yang cukup berseri. Rezeki yang didapat Jamal bisa dibilang lebih dari biasa.
"Keuntungan saya kemarin Rp700 ribu. Tidak seperti hari biasanya. Alhamdullilah," tutur Jamal.
Rezeki bukan sekadar materi jadi. Kini, Jamal pun jadi bintang yang muncul di televisi. Tetangga rumahnya di kawasan Jati Bunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ramai membicarakan. Tentang bapak tua penjual sate yang dinilai berani menantang bahaya.
"Pas datang ke rumah orang rumah teriak-teriak, 'wah bapak terkenal, bapak ada di TV," cerita Jamal sembari bersyukur.
Jamal melayani pelanggan (MTVN/Intan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)