medcom.id, Jakarta: Pemerintah Kota Jakarta Selatan membantah tidak memasang lampu di jembatan penyeberangan orang (JPO) di Lebak Bulus. Lampu di fasilitas penyeberangan itu kerap dirusak tangan jahil.
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Selatan, Hasmi Chalid, di Jakarta, Rabu (25/11/2015), mengatakan, sejak terjadi perampokan disertai pemerkosaan terhadap RJ, pihaknya telah melakukan pengantian lampu tipe HPS yang ada di JPO Lebak Bulus.
"Ada lima lampu, kabel lampunya ini dimatikan orang-orang sekitar sana. Kami sudah sering melakukan perbaikan, tapi selalu diputus kabelnya oleh orang-orang di sana," kata Hasmi.
Dia menyatakan, dari seluruh JPO yang ada di Jaksel semua penerangannya telah memadai. Apalagi dengan dipasangnya dua lampu sorot di JPO rawan seperti JPO Lebak Bulus.
Lampu tipe HPS yang dianggarkan untuk JPO tidak berkanopi. Makanya, lampu tidak seterang JPO yang memiliki kanopi, seperti JPO Transjakarta.
Untuk membuat JPO terang benderang, seperti JPO Transjakarta, harus mengunakan lampu TL. Sementara kewenangan mengunakan lampu TL ada di dinas.
"Kalau soal itu memang berbeda antara JPO biasa dengan JPO Transjakarta. Karena JPO Transjakarta itu anggaran dan kewenangannya ada di Dinas Energi," tandas Hasmi.
Saat Metrotvnews.com melihat kondisi lokasi, terlihat dua tiang lampu sorot yang ada di sisi kanan dan kiri JPO Lebak Bulus. Sementara lima lampu yang semula rusak telah diganti dengan yang baru.
Sabtu 21 November, RJ, 23, jadi sasaran perampok dan pemerkosaan di JPO Lebak Bulus. Kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu 21 November. Saat itu korban hendak pulang dari Balai Diklat PU dan menyeberangi jalan melalui JPO di dekat sebuah pusat perbelanjaan modern di Lebak Bulus.
Berdasarkan keterangan korban, pelaku mengambil ponsel merek iPhone 5 dan uang Rp200. Setelah itu, pelaku melarikan diri, sementara korban tergeletak tak berdaya di atas JPO. Polisi telah mengantongi identitas dan ciri pemerkosa karyawati itu.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Kota Jakarta Selatan membantah tidak memasang lampu di jembatan penyeberangan orang (JPO) di Lebak Bulus. Lampu di fasilitas penyeberangan itu kerap dirusak tangan jahil.
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Selatan, Hasmi Chalid, di Jakarta, Rabu (25/11/2015), mengatakan, sejak terjadi perampokan disertai pemerkosaan terhadap RJ, pihaknya telah melakukan pengantian lampu tipe HPS yang ada di JPO Lebak Bulus.
"Ada lima lampu, kabel lampunya ini dimatikan orang-orang sekitar sana. Kami sudah sering melakukan perbaikan, tapi selalu diputus kabelnya oleh orang-orang di sana," kata Hasmi.
Dia menyatakan, dari seluruh JPO yang ada di Jaksel semua penerangannya telah memadai. Apalagi dengan dipasangnya dua lampu sorot di JPO rawan seperti JPO Lebak Bulus.
Lampu tipe HPS yang dianggarkan untuk JPO tidak berkanopi. Makanya, lampu tidak seterang JPO yang memiliki kanopi, seperti JPO Transjakarta.
Untuk membuat JPO terang benderang, seperti JPO Transjakarta, harus mengunakan lampu TL. Sementara kewenangan mengunakan lampu TL ada di dinas.
"Kalau soal itu memang berbeda antara JPO biasa dengan JPO Transjakarta. Karena JPO Transjakarta itu anggaran dan kewenangannya ada di Dinas Energi," tandas Hasmi.
Saat Metrotvnews.com melihat kondisi lokasi, terlihat dua tiang lampu sorot yang ada di sisi kanan dan kiri JPO Lebak Bulus. Sementara lima lampu yang semula rusak telah diganti dengan yang baru.
Sabtu 21 November, RJ, 23, jadi sasaran perampok dan pemerkosaan di JPO Lebak Bulus. Kejadian sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu 21 November. Saat itu korban hendak pulang dari Balai Diklat PU dan menyeberangi jalan melalui JPO di dekat sebuah pusat perbelanjaan modern di Lebak Bulus.
Berdasarkan keterangan korban, pelaku mengambil ponsel merek iPhone 5 dan uang Rp200. Setelah itu, pelaku melarikan diri, sementara korban tergeletak tak berdaya di atas JPO. Polisi telah mengantongi identitas dan ciri pemerkosa karyawati itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)