Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah,  Velix Fernando Wanggai setkab.go.ig
Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, Velix Fernando Wanggai setkab.go.ig

Istana Diingatkan supaya Proaktif Tuntaskan Kasus Obor Rakyat

17 Juni 2014 20:43
medcom.id, Jakarta: Tabloid Obor Rakyat telah menyeret-nyeret lingkungan dekat Istana Kepresidenan. Karena itu, Istana harus proaktif untuk mendorong tuntasnya kasus tabloid berbau kampanye hitam yang menimpa kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla tersebut.
 
"Istana tidak pasif dalam menyikapi masalah itu. Pasalnya, masyarakat resah karena kini muncul spekulasi bahwa ada orang dalam Istana menjadi otak dari beredarnya Tabloid Obor Rakyat,"  tukas Juru Bicara pasangan Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/6/2014).
 
Ferry mengatakan Istana harus secara proaktif mendorong upaya-upaya penyelidikan hukum sebagai bukti bahwa Istana tidak ada kaitannya dengan peredaran tabloid yang dibuat anak buah staf khusus kepresidenan Velix Wanggai tersebut.  

Adalah Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat Setyardi Budiono sendiri yang akhirnya mengaku sebagai asisten Velix Wanggai. Setyardi bahkan mengatakan dirinya telah diizinkan Velix mengambil izin cuti untuk menggarap Tabloid Obor Rakyat. Setyardi bahkan mengklaim tabloid itu didanai dari kantong sendiri.
 
"Kami saja yang merupakan orang partai kerap kesulitan dalam pengadaan spanduk serta pendistribusiannya. Tetapi, ini ratusan ribu eksemplar beredar ke pelosok daerah. Ini tentu biayanya tidak sedikit. Pasti ada yang mendanai," terangnya.
 
Ia menambahkan pihaknya bisa menyimpulkan keterlibatan orang yang dekat Istana bila kasus ini dibiarkan apalagi sampai ada yang membela. "Kami akan menduga peredaran Tabloid Obor Rakyat itu by design."
 
Ferry juga mengatakan Polri harus serius mengusut Tabloid Obor Rakyat karena peredaran tabloid itu telah mengorbankan kebhinekaan dan keragaman Indonesia. "Ini akan menjadi ujian netralitas Polri," tegasnya.
 
Seperti diketahui, Tabloid Obor Rakyat sudah dua edisi beredar di masyarakat khususnya di kantung-kantung suara yang menjadi milik calon presiden Joko Widodo. Pada Edisi I, tabloid itu menuding Jokowi dengan isu SARA dan tudingan korupsi. Pada edisi II, berita utama yang diangkat "1.001 Topeng Pencitraan".
 
Pemberitaan tabloid tidak satu pun yang menulis tentang Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tokoh yang di belakang tabloid itu ialah Darmawan Sepriyossa yang bekerja di sebuah situs online. Satu nama lainnya adalah Setyardi Budiono yang merupakan anak buah dari Staf Khusus Kepresidenan Velix Wanggai. (*)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NAV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan