medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meminta siswa tak langsung menghabiskan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pemerintah menyarankan agar pengambilan dilakukan bertahap.
"Lebih baik mengambil uang di bank secara bertahap sesuai kebutuhan pendidikan," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Supriano, seperti dilansir dari Antara, Kamis 3 Agustus 2017.
Dana KIP yang diterima siswa SMP sebanyak Rp750.000 per tahun. Supriano menyarankan agar sisa dana yang tak terpakai ditabung. "Siswa dapat memanfaatkan fasilitas buku tabungan."
Dia mengancam akan mencabut dana KIP jika siswa ketahuan menggunakan dana untuk membeli pulsa atau untuk nongkrong. Supriano menjelaskan, pihaknya mempercepat pencairan dana KIP sebelum peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia.
Saat ini, dari 4.360.000 siswa SMP se-Indonesia yang menerima Program Indonesia Pintar (PIP), sebanyak 2.543.653 telah menerima kartu dan juga tabungan PIP. Sedangkan sisanya akan disalurkan secara bertahap hingga tahun ini.
Setiap tahun para penerima mendapatkan Rp750.000 dan dapat dicairkan melalui bank. Tahun lalu pencarian dana KIP masih diberikan secara tunai. Tahun ini setiap siswa penerima menerima dana dalam bentuk tabungan melalui Bank BRI.
Program Indonesia Pintar (PIP) adalah salah satu program prioritas pendidikan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menyasar anak-anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu. Bantuan diberikan agar pendidikan yang berkualitas dapat merata dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh anak Indonesia.
Siswa SD/Paket A mendapatkan Rp450.000, siswa SMP/Paket B mendapatkan Rp750.000, dan siswa SMA/Paket C menerima Rp1.000.000.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/VNn627vN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meminta siswa tak langsung menghabiskan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pemerintah menyarankan agar pengambilan dilakukan bertahap.
"Lebih baik mengambil uang di bank secara bertahap sesuai kebutuhan pendidikan," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Supriano, seperti dilansir dari Antara, Kamis 3 Agustus 2017.
Dana KIP yang diterima siswa SMP sebanyak Rp750.000 per tahun. Supriano menyarankan agar sisa dana yang tak terpakai ditabung. "Siswa dapat memanfaatkan fasilitas buku tabungan."
Dia mengancam akan mencabut dana KIP jika siswa ketahuan menggunakan dana untuk membeli pulsa atau untuk nongkrong. Supriano menjelaskan, pihaknya mempercepat pencairan dana KIP sebelum peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan Indonesia.
Saat ini, dari 4.360.000 siswa SMP se-Indonesia yang menerima Program Indonesia Pintar (PIP), sebanyak 2.543.653 telah menerima kartu dan juga tabungan PIP. Sedangkan sisanya akan disalurkan secara bertahap hingga tahun ini.
Setiap tahun para penerima mendapatkan Rp750.000 dan dapat dicairkan melalui bank. Tahun lalu pencarian dana KIP masih diberikan secara tunai. Tahun ini setiap siswa penerima menerima dana dalam bentuk tabungan melalui Bank BRI.
Program Indonesia Pintar (PIP) adalah salah satu program prioritas pendidikan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menyasar anak-anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu. Bantuan diberikan agar pendidikan yang berkualitas dapat merata dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh anak Indonesia.
Siswa SD/Paket A mendapatkan Rp450.000, siswa SMP/Paket B mendapatkan Rp750.000, dan siswa SMA/Paket C menerima Rp1.000.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)