3 Cara Kominfo Memperluas Akses Internet
M Sholahadhin Azhar • 11 Oktober 2021 13:27
Jakarta: Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong membeberkan tiga cara pemerintah memperluas akses internet. Ketiga cara itu dilakukan mendukung program Indonesia Merdeka Sinyal pada 2024.
"Pertama kita harus menyiapkan infrastruktur, memperluas, dan untuk memperluas itu perlu anggaran kan, karena itu kita mencoba menggunakan berbagai skema anggaran, pertama lewat APBN," ujar Usman ketika dihubungi Medcom.id, Senin, 11 Oktober 2021.
3 cara memperluas jangkauan internet di Indonesia:
Pembangunan infrastruktur melalui berbagai sumber pendanaan.
Pemanfaatan teknologi, mulai jaringan fiber optic, satelit, BTS, hingga repeater
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang telekomunikasi.
Selain APBN, dana membangun infrastruktur juga diperoleh dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Usman juga menjelaskan pemerintah bekerja sama dengan provider dalam skema public service obligation (PSO), yang menyerap 1/4 pendapatan penyelenggara jaringan untuk pembangunan infrastruktur.
Baca: Konsolidasi Operator Percepat Transformasi Digital
"Yang lain lagi adalah mekanisme KPBU, kerja sama pemerintah dengan badan usaha. Contoh KPBU itu saat membangun Satelit Satria I kemarin, kerja sama dengan perusahaan swasta," kata Usman.
Selain penganggaran, Kominfo juga memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Perangkat canggih yang dimanfaatkan meliputi fiber optic, satelit, BTS, hingga repeater. Menurut Usman, seluruh teknologi diperlukan untuk mengatasi tantangan geografis yang kerap menghambat sinyal internet.
"Karena kondisi geografis kita itu kan unik ya, ada laut, gunung sungai lembah dan lainnya, luas wilayah yang luar biasa. Itu semua tekknologi kita pakai," kata Usman.
Cara terakhir, yakni dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang telekomunikasi. Menurut Usman, seluruh elemen masyarakat perlu diberi pemahaman tentang digitalisasi. Sehingga ketika terkoneksi dengan internet, mereka bisa menjadi pelaku digital yang baik.
"Jadi dari hulu hingga hilir kita siapkan. Termasuk literasi digital. Jadi pembiayaan, teknologi, hingga SDM," kata dia.
Di sisi lain, Usman merespons terkait dukungan penyelenggara internet dalam program Indonesia Merdeka Sinyal 2024. Menurut dia, seluruh upaya perlu dilakukan guna mendukung program tersebut, sehingga kesenjangan digital di Indonesia semakin berkurang.
Usman melihat upaya provider seperti Indosat dan Tri (Hutchison) yang melakukan merger untuk memperkuat layanan merupakan hal yang positif. Dia mengamini pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate yang menyebut merger itu sebagai inovasi dan upaya transformasi digital.
"Merger itu kan akan membuat kuat dari sisi pemodalan, kemudian dari sisi operasional, itu kan makin kuat kalau merger" kata Usman.
Menurut dia, langkah kedua operator ini juga akan menciptakan iklim kompetisi yang semakin sehat sehingga fokus korporasi adalah bagaimana memberikan layanan terbaik.
Selain itu, Usman menyebut merger menjadi tren saat ini. Dia mencontohkan merger antara Pelindo I, II, III, dan IV.
"Menjadi semakin kuat dari sisi pemodalan, kedua kompetisi menjadi lebih sehat, ketiga tren, di mana-mana merger, makanya disebut langkah terobosan, apalagi di dalam dunia telekomunikasi begitu yang perlu penguatan-penguatan," kata Usman.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate merestui merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (H3I/Tri). Sebab, merger kedua perusahaan bertujuan mengefisiensi dan menggenjot produktivitas.
"Kominfo mendukung konsolidasi industri telekomunikasi dengan tujuan supaya lebih efisien dan lebih produktif. Kebetulan merger Indosat dan Tri dalam proses merger, itu salah satu merger yang besar di Indonesia," ujar Johnny di Manokwari Selatan, Papua Barat, Rabu, 6 September 2021.
Dengan aksi korporasi antara kedua operator seluler Indonesia ini, diharapkan akan memberikan dampak terhadap sektor industri telekomunikasi.
"Kita harapkan nanti efisiensi pemanfaatan spektrum di situ, pemanfaatan infrastruktur, dan sumber daya manusia yang lebih hebat juga kemampuan pemodalan yang lebih hebat," kata Johnny.
Usman melihat upaya provider seperti Indosat dan Tri (Hutchison) yang melakukan
merger untuk memperkuat layanan merupakan hal yang positif. Dia mengamini pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate yang menyebut
merger itu sebagai inovasi dan upaya
transformasi digital.
"
Merger itu kan akan membuat kuat dari sisi pemodalan, kemudian dari sisi operasional, itu kan makin kuat kalau
merger" kata Usman.
Menurut dia, langkah kedua operator ini juga akan menciptakan iklim kompetisi yang semakin sehat sehingga fokus korporasi adalah bagaimana memberikan layanan terbaik.
Selain itu, Usman menyebut
merger menjadi tren saat ini. Dia mencontohkan
merger antara Pelindo I, II, III, dan IV.
"Menjadi semakin kuat dari sisi pemodalan, kedua kompetisi menjadi lebih sehat, ketiga tren, di mana-mana
merger, makanya disebut langkah terobosan, apalagi di dalam dunia telekomunikasi begitu yang perlu penguatan-penguatan," kata Usman.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate merestui
merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (H3I/Tri). Sebab,
merger kedua perusahaan bertujuan mengefisiensi dan menggenjot produktivitas.
"Kominfo mendukung konsolidasi industri telekomunikasi dengan tujuan supaya lebih efisien dan lebih produktif. Kebetulan
merger Indosat dan Tri dalam proses
merger, itu salah satu
merger yang besar di Indonesia," ujar Johnny di Manokwari Selatan, Papua Barat, Rabu, 6 September 2021.
Dengan aksi korporasi antara kedua operator seluler Indonesia ini, diharapkan akan memberikan dampak terhadap sektor industri telekomunikasi.
"Kita harapkan nanti efisiensi pemanfaatan spektrum di situ, pemanfaatan infrastruktur, dan sumber daya manusia yang lebih hebat juga kemampuan pemodalan yang lebih hebat," kata Johnny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)