Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto/Dok TNI.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto/Dok TNI.

Gatot Tuding TNI Disusupi PKI, Panglima TNI Bilang Begini

Muhammad Syahrul Ramadhan • 28 September 2021 20:53
Jakarta: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto merespons isu dugaan penyusupan pendukung PKI di tubuh TNI yang dihembuskan Gatot Nurmantyo. Marsekal Hadi mengaku enggan berpolemik dengan isu tersebut.
 
"Saya tidak mau berpolemik terkait hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat," kata Panglima TNI ketika dikonfirmasi wartawan.
 
Sebelumnya, Gatot menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI. Dia mengklaim hal itu dapat dilihat dari hilangnya sejumlah barang di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus).
 
"Masalah ini sebenarnya sudah diklarifikasi oleh institusi terkait," ujar Marsekal Hadi.

Marsekal Hadi menganggap pernyataan Gatot Nurmantyo tersebut sebagai nasihat senior kepada para prajurit yang masih aktif selalu waspada agar lembaran sejarah yang kelam tak terjadi kembali.
 
"Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior kepada kami sebagai prajurit aktif TNI untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi," ungkapnya.
 
Panglima TNI juga menambahkan, prajurit TNI selalu mempedomani bahwa faktor mental dan ideologi merupakan sesuatu yang vital.
 
"Untuk itu, pengawasan intensif baik secara eksternal maupun internal selalu menjadi agenda utama, bukan saja terhadap radikal kiri, tetapi juga terhadap radikal kanan dan radikal lainnya," papar Marsekal Hadi Tjahjanto.
 
Terkait hilangnya patung yang dijadikan Gatot Nurmantyo landasan tuduhan adanya penyusupan, Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana menegaskan Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah penumpasan G30S/PKI. Adapun patung-patung tersebut adalah patung Presiden Kedua RI Soeharto, patung Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, dan Jenderal AH Nasution.
 
Ia mengatakan patung-patung tersebut dibongkar atas permintaan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution.
 
"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," ungkap Haryantana.
 
"Patung itu yang membuat Letjen Purn AY (Azmyn Yusri) Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad, kemudian pada tanggal 30 agustus 2021 Pak AY (Azmyn Yusri) Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjen Dudung Abdurrachman untuk diserahkan kembali pada Letjen Purn AY (Azmyn Yusri) Nasution," sambungnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan