"Berdasarkan pemantauan secara instrumental dan visual, hari ini menunjukkan penurunan. Namun, tidak menutup kemungkinan masih akan terjadi lagi awan panas," ujar Pakar Gunung Api PVMBG, Kristianto.
Sementara itu, Kepala PVMBG Priatin Hadi Wijaya menyebut letusan pada Rabu (19/11), melontarkan enegi yang sangat kuat dengan jarak luncuran awan panas mencapai 15,5 kilometer.
Jarak ini lebih jauh dari luncuran sebelumnya, pada 4 Desember 2021 sejauh 8 kilometer. PVMBG mencatat luncuran terkuat terjadi pada 4 Desember 2022, dengan jarak mencapai 19 kilometer.
| Baca juga: Fakta-fakta Gunung Semeru Erupsi, 178 Pendaki Terjebak |
"Kami terus melakukan penguatan pengamatan. PVMBG telah mengirim ahli gunung api dan tambahan tenaga dari pos di gunung lain," terangnya.
Pihaknya juga masih mengkaji rekomendasi sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dan radius 8 Km dari puncak Semeru.
"PVMBG meminta tim ahli untuk membuat rekomendasi, jarak aman tetap 20 Km atau lebih diperluas. Termasuk yang 8 kilometer. Kita akan melihat perkembangan terkini dari data pengamatan per 6 jam," pungkasnya.
Sebelumnya, gunung Semeru mengalami erupsi disertai luncuran awan panas sejauh 7 kilometer dari puncak pada Rabu, 19 November 2025 sore.
Erupsi terjadi pada pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak atau 5.676 mdpl.
Erupsi Gunung Semeru tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sementara ini sekitar 16 menit 40 detik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id