Berdasarkan video yang beredar di medsos, pria arogan yang mengemudikan Honda HR-V itu marah dan emosi ketika berpapasan dengan mobil lain di jalur sempit. Dia kemudian turun dan menghampiri pengemudi lain tersebut.
"Kamu ini anak siapa? Kamu mau jadi jagoan?" ujar pria arogan tersebut kepada pengemudi lainnya.
Pengemudi yang merekam video menjelaskan, jalan yang dilintasinya itu satu arah. Ia pun menyalahkan pria arogan itu karena melanggar aturan.
"Bukan, ini kan jalan searah ke bawah. Kita mengikuti aturan saja. Kok Anda malah nanya wilayah siapa, siapa? Bukan wilayah siapa-siapa. Kan kita sama-sama orang Indonesia. Saya nggak masalah Anda lewat sini, cuma prioritaskan yang seharusnya," tutur pengemudi tersebut.
Tak terima disalahkan, pria arogan yang mengenakan batik itu kemudian melancarkan tendangan keras ke arah kaca depan kendaraan pengemudi lain. Ia juga mengancam perekam sambil menyebut jabatan atau kedudukannya.
Baca juga: Viral Emak-Emak Freestyle Sambil Motoran di Pati Ternyata ODGJ |
"Eh... Saya tuh Ketua PP Kabupaten Semarang, ya. Lawyer ini, lawyer!" ujar pria tersebut.
Ini sosok Wisnu pria arogan yg lawan arah dan mengaku ketua PP Semarang pic.twitter.com/og9kzIP7va
— Neveralonely (@_NeverAlonely) July 11, 2024
Sontak saja video ini mengundang beragam komentar netizen. Tidak sedikit dari warganet yang mengecam aksi sok jago dari pria berbaju batik tersebut.
"Ya beginilah gambaran rakyat yg punya duid Dan pejabat Di level kabupaten yg kadang mereka Suka mencak2 ke pemerintah kalau kerjanya ga bener Dan korup," tulis seorang warganet.
"Tadi pas kondangan ga kebagian nasi jd galak dia," sindir warganet lain.
"Setiap ada masalah selalu mengunggulkan jabatan ini itu sodara ini sodara itu sesuatu yang di anggap prestise padahal semua sama di mata hukum," komentar salah satu akun.
"Bapak malu sama batik sultan di kasih edukasi kok mukul," timpal akun lainnya.
Klarifikasi permintaan maaf
Tak lama setelah kasus tersebut viral, diketahui pria arogan bernama Wisnu itu akhirnya menyampaikan permohonan maaf didampingi Kepala Desa setempat dan anggota PP lain.
"Saya selaku warga Kalongan yang notabene-nya Divisi Hukum Pemuda Pancasila (PP) maupun sebagai advokat, kami menyampaikan mohon maaf jika ada salah tingkah laku saya di lapangan yang menimbulkan kesalahpahaman," kata Wisnu dalam video klarifikasi di media sosial.
"Kami dengan tulus ikhlas mohon agar masalah ini bisa selesai dengan kekeluargaan. Kalau banyak pihak tersinggung dan tidak nyaman, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Kita ciptakan Kabupaten Semarang ini bisa tertib dan lebih solid agar masa depan lebih baik," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id