Jakarta: Ketua ASFA Foundation Komjen (Purn) Syafruddin Kambo menghadiri undangan Liga Muslim Dunia pada Konferensi Internasional bertema Membangun Kedekatan Antara Madzhab dalam Islam di Makkah, Arab Saudi. Kegiatan ini rencananya berlangsung pada 17-18 Maret 2024.
Konferensi Internasional tersebut di bawah naungan Pelayan Dua Tanah Suci Raja Saudi Arabia Salman bin Abdul Aziz Al-Saud dan dihadiri para ulama, mufti, cendikiawan, dan tokoh-tokoh dari dunia internasional.
Konferensi diadakan berpijak pada prinsip Liga Muslim Dunia dalam rangka menyamakan misi dan persepsi, serta mendekatkan pandangan-pandangan dalam keragaman madzhab umat Islam di dunia.
Sekjen Liga Muslim Dunia Muhammad Abdul Karim Al-Isa mengapresiasi peran aktif dan baik yang dijalankan Syafruddin karena telah ikut serta dalam memperkuat dan menyatukan umat Islam, dan menghadapi tren fanatisme dan perpecahan.
Liga Muslim Dunia melihat fanatisme madzhab yang berlebihan tidak lagi relevan untuk konteks saat ini. Umat Islam dan dunia mendambakan persatuan dan kerja sama yang lebih kuat dan bersifat mutualistis, meskipun tetap memelihara keragaman pandangan dalam madzhab-madzhab itu.
Jakarta: Ketua ASFA Foundation Komjen (Purn) Syafruddin Kambo menghadiri undangan Liga
Muslim Dunia pada Konferensi Internasional bertema Membangun Kedekatan Antara Madzhab dalam
Islam di Makkah, Arab Saudi. Kegiatan ini rencananya berlangsung pada 17-18 Maret 2024.
Konferensi Internasional tersebut di bawah naungan Pelayan Dua Tanah Suci Raja Saudi Arabia Salman bin Abdul Aziz Al-Saud dan dihadiri para ulama, mufti, cendikiawan, dan tokoh-tokoh dari dunia internasional.
Konferensi diadakan berpijak pada prinsip Liga Muslim Dunia dalam rangka menyamakan misi dan persepsi, serta mendekatkan pandangan-pandangan dalam keragaman madzhab umat Islam di dunia.
Sekjen Liga Muslim Dunia Muhammad Abdul Karim Al-Isa mengapresiasi peran aktif dan baik yang dijalankan Syafruddin karena telah ikut serta dalam memperkuat dan menyatukan umat Islam, dan menghadapi tren fanatisme dan perpecahan.
Liga Muslim Dunia melihat fanatisme madzhab yang berlebihan tidak lagi relevan untuk konteks saat ini. Umat Islam dan dunia mendambakan persatuan dan kerja sama yang lebih kuat dan bersifat mutualistis, meskipun tetap memelihara keragaman pandangan dalam madzhab-madzhab itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
