Dalam cuitan tersebut, Fahri juga mengunggah foto kaus bergambar dirinya serta dukungan untuk paslon capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Cuitan itu dimaknai netizen seperti ingin mempromosikan dirinya kepada masyarakat. Fahri ingin pamer kalau ia merupakan pejabat yang selalu keras mengkritik KPK hingga ia menjadi incaran. Namun, ia tidak pernah terbukti terlibat kasus korupsi.
Kalau nyerang pribadi saya, hampir 15 tahun @KPK_RI mengintai saya sebagai pejabat negara yg terlalu keras kepada KPK.
— #AyoMoveOn2024 (@Fahrihamzah) January 31, 2024
Alhamdulillah, sy tidak pernah kendor. Sampai sekarang. Tapi capres ada yg hampir jadi tersangka.
Doakan saya, sy tidak main2 dengan jabatan saya. pic.twitter.com/oPbgcOvhgX
"Kalau nyerang pribadi saya, hampir 15 tahun KPK mengintai saya sebagai pejabat negara yang terlalu keras kepada KPK. Alhamdulillah, saya tidak pernah kendor sampai sekarang," tulis Fahri Hamzah di X, dikutip Minggu, 4 Februari 2024.
Tak hanya itu, Fahri Hamzah juga menyinggung ada capres yang hampir menjadi tersangka KPK. Hanya saja ia tidak menyebut siapa capres yang dimaksud. "Tapi capres ada yang hampir jadi tersangka. Doakan saya, saya tidak main-main dengan jabatan saya," terang Fahri Hamzah.
Disentil Novel Baswedan
Cuitan Fahri tersebut langsung disambar oleh mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Novel secara tegas menyebut Fahri telah berbohong karena KPK tidak pernah menargetkan seseorang untuk ditangkap dengan kasus tidak jelas.
Masih saja berbohong.. ????
— novel baswedan (@nazaqistsha) February 1, 2024
Selama sy di KPK, blm pernah KPK menarget orang utk ditangkap atau mencari2 kasusnya.
Sekalipun org tsb berupaya menentang upaya KPK dlm memberantas korupsi.
Contoh: Fahri tdk dikejar dlm kasus benur, dsb.
Beda ketika masa Firli, kebanggaan Fahri.. ???? https://t.co/99MshpjgE2
"Masih saja berbohong. Selama saya di KPK, blm pernah KPK menarget orang untuk ditangkap atau mencari-cari kasusnya. Sekalipun orang tersebut berupaya menentang upaya KPK dalam memberantas korupsi," jelas Novel.
"Contoh: Fahri tidak dikejar dalam kasus benur, dan sebagainya. Beda ketika masa Firli, kebanggaan Fahri," kata Novel Baswedan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News