medcom.id, Surabaya: Keluarga korban AirAsia QZ8501 tak mau berkomentar banyak soal wacana penutupan operasi pencarian, dan diteruskan dengan operasi harian. Mereka hanya bisa menyerahkan diri kepada Tuhan.
"Kita enggak bisa buat apa-apa. Hanya Allah yang tentukan, takdir yang tentukan," ujar Imam Sampurno salah satu keluarga korban di Crisis Center, Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Rabu (14/1/2015).
Imam hanya bisa berdoa agar semua korban bisa ditemukan segera. Ia pun yakin hal itu bisa terjadi. "Kalau Allah mau keluarga kita kembali maka pasti kembali dalam waktu singkat," tegar dia.
Menurut dia, pemerintah sudah melaksanakan operasi secara optimal. Hanya saja, kondisi saat memang diakui cukup menghambat pencarian. "Karena cuaca situasi enggak dukung," beber Imam.
Dalam tragedi ini, Imam kehilangan anak, menantu, dan kedua cucunya. Mereka bernama Dona Indah, Boby Sidarta, Permatasari, dan Kheisa Putri. "Saya harap semua diketemukan," ucap dia.
medcom.id, Surabaya: Keluarga korban AirAsia QZ8501 tak mau berkomentar banyak soal wacana penutupan operasi pencarian, dan diteruskan dengan operasi harian. Mereka hanya bisa menyerahkan diri kepada Tuhan.
"Kita enggak bisa buat apa-apa. Hanya Allah yang tentukan, takdir yang tentukan," ujar Imam Sampurno salah satu keluarga korban di Crisis Center, Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jatim, Rabu (14/1/2015).
Imam hanya bisa berdoa agar semua korban bisa ditemukan segera. Ia pun yakin hal itu bisa terjadi. "Kalau Allah mau keluarga kita kembali maka pasti kembali dalam waktu singkat," tegar dia.
Menurut dia, pemerintah sudah melaksanakan operasi secara optimal. Hanya saja, kondisi saat memang diakui cukup menghambat pencarian. "Karena cuaca situasi enggak dukung," beber Imam.
Dalam tragedi ini, Imam kehilangan anak, menantu, dan kedua cucunya. Mereka bernama Dona Indah, Boby Sidarta, Permatasari, dan Kheisa Putri. "Saya harap semua diketemukan," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)