Nyamuk--MI/Amiruddin Abdullah
Nyamuk--MI/Amiruddin Abdullah

Uji Coba Vaksin DBD Diklaim Sukses

Cornelius Eko Susanto • 05 Januari 2015 15:43
medcom.id, Jakarta: Uji coba skala besar vaksin demam berdarah dengeu (DBD) jenis chimeric yellow fever-tetravalent dengue vaccine 15 (CYD 15), pada lima negara endemis di Amerika Latin dan Karibia, dilaporkan menunjukan hasil yang positif.
 
Pasalnya vaksin yang diujicobakan pada 20.875 anak berusia 9-16 tahun itu terbukti dapat menurunkan kasus DBD di sana hingga 60,8 persen. Selain itu tingkat perawatan di RS karena DBD berkurang hingga 80 persen. Hasil uji coba juga menunjukan bahwa CYD 15 dapat menurunkan tingkat demam karena DBD (dengue haemoragic fever-DHF) hingga 88,5 presen.
 
“Hasil ini merupakan kabar baik, karena vaksin DBD merupakan kunci bagi upaya penurunan kasus DBD di dunia,” sebut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, lewat surat elektronik yang diterima Senin (5/1/2015).

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini penyakit DBD belum ada vaksinnya. Selain itu, obat yang digunakan untuk terapi pasien DBD pada saat ini sejatinya belum masuk spesifikasi untuk membunuh virus dalam tubuh pasien. Pengobatan yang diberikan pada pasien DBD pada saat ini sebatas dengan memberikan cairan infus dan oksigen untuk menjaga daya tahan tubuh pasien.
 
Di samping dilaporkan sukses saat diuji coba di Amerika Latin dan Karibia, uji coba vaksin DBD lainya, yakni CYD 14, buatan raksasa farmasi Prancis, Sanofi Pasteur, dilaporkan juga mengalami hasil positif di Asia.
 
Secara keseluruhan, kata Tjandra, hasil penelitian menunjukkan efikasi (efektif terhadap target) mencapai sebesar 56,5 persen terhadap dengue dengan gejala pada anak usia 2-14 tahun setelah mendapatkan tiga dosis vaksin sesuai jadwal (0, 6, 12 bulan).
 
Selain itu, analisis menunjukkan penurunan demam berdarah dengue (kasus dengue yang parah) sebanyak 88,5 presen. Penelitian ini, tambah dia, juga menunjukkan penurunan dalam risiko rawat inap karena dengue sebesar 67 persen.
 
Selain di Indonesia, uji coba efikasi vaksin di Asia Tenggara dilakukan di Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Philipina. Uji coba dilakukan sejak tahun 2011 dan diharapkan proses pembuatan vaksin bisa tuntas pada 2016.
 
Saat ini, lanjut Tjandra, uji coba di Asia Tenggara sudah memasuki fase III. Penelitian dilakukan pada sekitar 10.275 anak yang berusia 2-14 tahun. Di Indonesia vaksin itu diujicobakan pada sekitar 2.000-an anak yang tinggal di Jakarta, Bandung, dan Denpasar.
 
Menurut peneliti dari proyek uji coba itu, Prof Dr dr Sri Rejeki S Hadinegoro SpA(K), metode penelitian dilakukan dengan membagi dua kelompok. Yakni sebanyak 20 persen dari 2.000-an anak itu diberikan vaksin DBD dan sisannya tidak. Saat in anak yang diberi vaksin, sudah diberikan hingga tiga kali.
 
Setelah itu, selama sekitar 25 bulan, anak-anak tersebut terus dipantau oleh para peneliti untuk mengetahui pembentukan kekebalan tubuhnya terhadap DBD, sekaligus efek samping yang mungkin terjadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan