medcom.id, Jakarta: Keputusan penghentian penempatan TKI rumah tangga ke Timur Tengah, sudah pasti akan menambah jumlah pengangguran di daerah sentra TKI. Sebagai antisipasinya, pemerintah memperkuat Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mencetak tenaga kerja terampil bahkan wirausahawan baru.
"Kita perkuat instumen calon TKI agar memiliki keterampilan yang memadai," kata Menaker Hanif Dhakiri melalui surat elektronik, Senin (4/5/2015).
Para calon TKI lulusan BLK tersebut ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pekerja sektor formal di Timur Tengah dan Asia Pasifik. Bahkan akan jauh lebih baik dengan bekal pendidikan dari BLK, si calon TKI memutuskan menjadi wirausahawan di kampung halaman masing-masing.
"Saat ini kita lakukan audit terhadap BLK milik pemerintah dan swasta," sambung menaker.
Lantas bagaimana dengan perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) untuk wilayah Timur Tengah?
"Harus berputar haluan, yang tadinya mengirimkan TKI sektor rumah tangga ke Timur Tengah saat ini dialihkan ke Asia Pasifik," jawab menaker.
Menurutnya, nasib TKI di negara-negara Asia Pasifik jauh lebih baik. Meski bekerja di sektor informal, tetapi hak-hak mereka dipenuhi sesuai kontrak kerja, gaji yang mencukupi bahkan mendapatkan perlindungan hukum yang setara dengan warga negara setempat.
"Kecuali di Malaysia," sambung Hanif.
medcom.id, Jakarta: Keputusan penghentian penempatan TKI rumah tangga ke Timur Tengah, sudah pasti akan menambah jumlah pengangguran di daerah sentra TKI. Sebagai antisipasinya, pemerintah memperkuat Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mencetak tenaga kerja terampil bahkan wirausahawan baru.
"Kita perkuat instumen calon TKI agar memiliki keterampilan yang memadai," kata Menaker Hanif Dhakiri melalui surat elektronik, Senin (4/5/2015).
Para calon TKI lulusan BLK tersebut ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pekerja sektor formal di Timur Tengah dan Asia Pasifik. Bahkan akan jauh lebih baik dengan bekal pendidikan dari BLK, si calon TKI memutuskan menjadi wirausahawan di kampung halaman masing-masing.
"Saat ini kita lakukan audit terhadap BLK milik pemerintah dan swasta," sambung menaker.
Lantas bagaimana dengan perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) untuk wilayah Timur Tengah?
"Harus berputar haluan, yang tadinya mengirimkan TKI sektor rumah tangga ke Timur Tengah saat ini dialihkan ke Asia Pasifik," jawab menaker.
Menurutnya, nasib TKI di negara-negara Asia Pasifik jauh lebih baik. Meski bekerja di sektor informal, tetapi hak-hak mereka dipenuhi sesuai kontrak kerja, gaji yang mencukupi bahkan mendapatkan perlindungan hukum yang setara dengan warga negara setempat.
"Kecuali di Malaysia," sambung Hanif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)