Jakarta: Penyebaran virus korona (covid-19) di Indonesia cukup masif. Jumlah kasus dan angka kematian menigkat saban hari.
Pemberitaan nasional memang masih dipenuhi soal virus yang awalnya ditemukan di Wuhan, Tiongkok, itu. Teranyar, pengumuman pemerintah soal jumlah kasus, angka kematian, hingga orang yang sembuh dari korona.
Berikut lima berita top nasional sepekan;
1. Kasus Korona di Indonesia Mencapai 450
Juru bicara pemerintah untuk penanganan korona Achmad Yurianto mengumumkan ada penambahan 81 kasus per Sabtu, 21 Maret 2020. Artinya, jumlah kasus mencapai 450 orang.
Sedangkan yang meninggal bertambah enam, menjadi 38 orang. Namun, angka menggembirakan juga ditunjukkan pada kategori kesembuhan.
Pasien sembuh bertambah empat, menjadi 20 orang. Mereka dinyatakan sudah negatif korona setelah dua kali pemeriksaan.
Selengkapnya baca di sini
2. Social Distancing kalau Ogah Lockdown
Isu lockdown (penutupan wilayah) akibat korona perlahan muncul. Tapi Indonesia diyakini bisa menghindari lockdown bila masyarakatnya disiplin menerapkan sosial distancing.
"Kalau ini tidak kita lakukan, banyak orang yang terjangkit, bisa saja nanti bakal lockdown," tegas Sosiolog Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia Imam B Prasodjo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.
Ahli kedokteran menyebut virus mudah menular saat berdekatan dengan orang yang tengah batuk dan bersin. #Jagajarak perlu dilakukan untuk mencegah penularan virus tersebut.
Selengkapnya baca di sini
3. Tenaga Medis 'Terpaksa' Terpapar
Di sisi lain, tenaga medis yang menjadi sosok penting penanganan korona tak bisa berjuang sendiri. Di DKI, puluhan tenaga medis dinyatakan positif korona, sedangkan seorang pejuang kesehatan meninggal. Alat pelindung diri (APD) hingga waktu kerja yang panjang boleh jadi adalah faktor penyebabnya.
Masyarakat punya tanggung jawab membantu meringankan kerja mereka. Berdiam diri di rumah salah satu cara gampang meringankan kerja pahlawan kesehatan itu.
"Ini adalah tanggung jawab moral. Tenaga medis tadi bekerja siang malam dan saat ini sudah ada yang terpapar 25 tenaga medis di Jakarta yang positif, satu meninggal. Bila kita ingin saudara-saudara kita terbebas, tinggal di rumah," tegas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Maret 2020.
Selengkapnya baca di sini
4. Angin Segar dari Tes Massal
Pemerintah tak tinggal diam. APD diklaim cukup.
Mereka juga mengambil langkah cepat memutus mata rantai penyebaran virus dengan tes massal. Sekitar 700 ribu orang bakal mendapat tes.
Mereka yang dites merupakan orang yang berisiko tinggi terpapar korona. Utamanya, bagi mereka yang berkontak langsung dengan pasien positif covid-19.
"Pemerintah siapkan sekitar 1 juta kit, untuk pemeriksaan secara massal identifikasi kasus positif," kata Yurianto, di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.
Selengkapnya baca di sini
5. Jaga Jarak di Sidang Kasus Novel
Di tengah korona, penegakan hukum tetap dilaksanakan. Kasus yang dianggap 'gelap' karena tak kunjung terungkap otak pelakunya akhirnya masuk persidangan.
Dua tersangka penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diadili, Kamis, 19 Maret 2020. Namun, Pengadilan Negeri Jakarta Utara tetap menjalankan mekanisme agar semua pihak terlindung dari wabah korona.
Sejumlah fakta terungkap dari persidangan tersangka Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette. Keduanya didakwa melakukan penganiayaan berat kepada Novel.
Selengkapnya baca di sini.
Jakarta: Penyebaran virus korona (covid-19) di Indonesia cukup masif. Jumlah kasus dan angka kematian menigkat saban hari.
Pemberitaan nasional memang masih dipenuhi soal virus yang awalnya ditemukan di Wuhan, Tiongkok, itu. Teranyar, pengumuman pemerintah soal jumlah kasus, angka kematian, hingga orang yang sembuh dari korona.
Berikut lima berita top nasional sepekan;
1. Kasus Korona di Indonesia Mencapai 450
Juru bicara pemerintah untuk penanganan korona Achmad Yurianto mengumumkan ada penambahan 81 kasus per Sabtu, 21 Maret 2020. Artinya, jumlah kasus mencapai 450 orang.
Sedangkan yang meninggal bertambah enam, menjadi 38 orang. Namun, angka menggembirakan juga ditunjukkan pada kategori kesembuhan.
Pasien sembuh bertambah empat, menjadi 20 orang. Mereka dinyatakan sudah negatif korona setelah dua kali pemeriksaan.
Selengkapnya baca
di sini
2. Social Distancing kalau Ogah Lockdown

Isu
lockdown (penutupan wilayah) akibat korona perlahan muncul. Tapi Indonesia diyakini bisa menghindari
lockdown bila masyarakatnya disiplin menerapkan
sosial distancing.
"Kalau ini tidak kita lakukan, banyak orang yang terjangkit, bisa saja nanti bakal
lockdown," tegas Sosiolog Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia Imam B Prasodjo dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.
Ahli kedokteran menyebut virus mudah menular saat berdekatan dengan orang yang tengah batuk dan bersin. #Jagajarak perlu dilakukan untuk mencegah penularan virus tersebut.
Selengkapnya baca
di sini
3. Tenaga Medis 'Terpaksa' Terpapar
Di sisi lain, tenaga medis yang menjadi sosok penting penanganan korona tak bisa berjuang sendiri. Di DKI, puluhan tenaga medis dinyatakan positif korona, sedangkan seorang pejuang kesehatan meninggal. Alat pelindung diri (APD) hingga waktu kerja yang panjang boleh jadi adalah faktor penyebabnya.
Masyarakat punya tanggung jawab membantu meringankan kerja mereka. Berdiam diri di rumah salah satu cara gampang meringankan kerja pahlawan kesehatan itu.
"Ini adalah tanggung jawab moral. Tenaga medis tadi bekerja siang malam dan saat ini sudah ada yang terpapar 25 tenaga medis di Jakarta yang positif, satu meninggal. Bila kita ingin saudara-saudara kita terbebas, tinggal di rumah," tegas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Maret 2020.
Selengkapnya baca
di sini
4. Angin Segar dari Tes Massal
Pemerintah tak tinggal diam. APD diklaim cukup.
Mereka juga mengambil langkah cepat memutus mata rantai penyebaran virus dengan tes massal. Sekitar 700 ribu orang bakal mendapat tes.
Mereka yang dites merupakan orang yang berisiko tinggi terpapar korona. Utamanya, bagi mereka yang berkontak langsung dengan pasien positif covid-19.
"Pemerintah siapkan sekitar 1 juta kit, untuk pemeriksaan secara massal identifikasi kasus positif," kata Yurianto, di Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.
Selengkapnya baca
di sini
5. Jaga Jarak di Sidang Kasus Novel
Di tengah korona, penegakan hukum tetap dilaksanakan. Kasus yang dianggap 'gelap' karena tak kunjung terungkap otak pelakunya akhirnya masuk persidangan.
Dua tersangka penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan diadili, Kamis, 19 Maret 2020. Namun, Pengadilan Negeri Jakarta Utara tetap menjalankan mekanisme agar semua pihak terlindung dari wabah korona.
Sejumlah fakta terungkap dari persidangan tersangka Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette. Keduanya didakwa melakukan penganiayaan berat kepada Novel.
Selengkapnya baca
di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)