medcom.id, Jakarta: Kementerian Pertanian meminta masyarakat tak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging seiring munculnya kasus virus antraks di Yogyakarta. Kementan pastikan kualitas daging yang beredar di masyarakat aman dikomsumsi.
"Jangan takut makan daging. Apalagi daging impor yakin aman," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita saat dihubungi Metrotvnews.com, Selasa (24/1/2017).
Meski begitu, Ketut tetap meminta masyarakat berperilaku hidup sehat dan bersih saat menangani produk hewan ternak, terutama daging sapi dan kambing.
"Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah menangani produk hewan. Masak daging hingga matang sempurna, dan jangan memakan daging dari hewan yang sakit," kata Ketut.
Baca: Suspect Antraks, Bocah Asal Sleman Meninggal
Ia mengimbau masyarakat untuk lapor ke Dinas Kesehatan atau Dinas Pertanian setempat, bila menemukan hewan ternak sapi dan kambing mati mendadak.
Ia sangat mewanti-wanti agar masyarakat tidak menyembelih dan mengonsumsi daging hewan yang sudah terindikasi antraks.
"Bahkan hewannya itu tidak boleh di bedah, karena spora antraks akan bertebaran di sekitar kasus," tandas Ketut.
Belasan warga Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta terindikasi antraks. Suspect antraks itu tersebar di Dusun Ngroto, Ngaglik dan Panggung.
Temuan berawal dari keluhan penyakit kulit. Penderita mengalami kulit memerah, lebam, kering, dan kemudian menghitam.
Tim medis pun mengali informasi dan ditemukan 12 orang lainnya yang juga mengalami gejala serupa di bulan sebelumnya. Selain itu, beberapa hewan ternak seperti kambing dan sapi di tiga dusun tersebut mati mendadak.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybJyJxaN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pertanian meminta masyarakat tak perlu khawatir untuk mengkonsumsi daging seiring munculnya kasus virus antraks di Yogyakarta. Kementan pastikan kualitas daging yang beredar di masyarakat aman dikomsumsi.
"Jangan takut makan daging. Apalagi daging impor yakin aman," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita saat dihubungi Metrotvnews.com, Selasa (24/1/2017).
Meski begitu, Ketut tetap meminta masyarakat berperilaku hidup sehat dan bersih saat menangani produk hewan ternak, terutama daging sapi dan kambing.
"Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah menangani produk hewan. Masak daging hingga matang sempurna, dan jangan memakan daging dari hewan yang sakit," kata Ketut.
Baca: Suspect Antraks, Bocah Asal Sleman Meninggal
Ia mengimbau masyarakat untuk lapor ke Dinas Kesehatan atau Dinas Pertanian setempat, bila menemukan hewan ternak sapi dan kambing mati mendadak.
Ia sangat mewanti-wanti agar masyarakat tidak menyembelih dan mengonsumsi daging hewan yang sudah terindikasi antraks.
"Bahkan hewannya itu tidak boleh di bedah, karena spora antraks akan bertebaran di sekitar kasus," tandas Ketut.
Belasan warga Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta terindikasi antraks. Suspect antraks itu tersebar di Dusun Ngroto, Ngaglik dan Panggung.
Temuan berawal dari keluhan penyakit kulit. Penderita mengalami kulit memerah, lebam, kering, dan kemudian menghitam.
Tim medis pun mengali informasi dan ditemukan 12 orang lainnya yang juga mengalami gejala serupa di bulan sebelumnya. Selain itu, beberapa hewan ternak seperti kambing dan sapi di tiga dusun tersebut mati mendadak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)