Presiden Jokowi. Foto: Dok/Metrotvnews.com
Presiden Jokowi. Foto: Dok/Metrotvnews.com

Jokowi Minta Langkah Cepat Penghapusan Penggunaan Merkuri

Achmad Zulfikar Fazli • 09 Maret 2017 16:21
medcom.id, Jakarta: Penggunaan merkuri pada pertambangan rakyat di 850 hot spot telah menimbulkan dampak pencemaran yang sangat berbahaya. Pencemaran itu bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan 250 ribu penambang. Tapi, juga kesehatan keluarga, anak-anak, dan masyarakat di sekitar tambang.
 
Pencemaran merkuri juga mengakibatkan kerusakan lingkungan parah berupa pencemaran udara, air maupun tanah. Karena itu, Presiden Joko Widodo menginginkan ada reaksi cepat untuk menyelesaikan masalah ini. Apalagi, Indonesia telah menandatangani konvensi minamata.
 
"Ini tidak boleh dibiarkan, apalagi Indonesia menjadi salah satu negara yang telah tanda tangan konvensi minamata. Maka itu saya minta diambil langkah cepat," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai 'Penghapusan  Penggunaan  Merkuri  Pada  Pertambangan Rakyat/Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK)' di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 9 Maret 2017.

Langkah yang harus diambil pemerintah, kata dia, mengatur kembali tata kelola pertambangan rakyat dan emas skala kecil yang berada di dalam kawasan hutan. Kemudian, penggunaan merkuri pada pertambangan rakyat harus dihentikan, dan dilarang.
 
"Saat tiga minggu lalu ke Maluku, saya sudah perintahkan Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) agar penambangan emas di sana yang menggunakan merkuri dihentikan dan sudah dilaksannakan," ujar dia.
 
Selain itu, Jokowi juga minta pengelolaan tambang diatur. Ia ingin penggunaan merkuri diawasi ketat. Bukan hanya di tambang rakyat tapi juga di pertambangan skala menengah dan besar .
 
Kepala Negara juga meminta tata niaga dan distribusi merkuri, termasuk pengawasan importasi merkuri. Sebab, Jokowi banyak mendapatkan informasi impor merkuri ilegal yang masuk ke tambang rakyat.
 
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga ingin adanya edukasi pada penambang tentang bahaya merkuri bagi penambang dan lingkungan. "Masyarakat perlu diberi pemahaman, pencemaran merkuri tidak hanya bisa berdampak ke penambang tapi juga keluarga, anak, berupa cacat fisik atau mental," ucap dia.
 
Sementara itu, ia menilai solusi menyelesaikan masalah ini bukan hanya penertiban tambang ilegal. Namun, adanya upaya mengalihkan mata pencaharian bagi para penambang.
 
Sebelum mengakhiri sambutan pembukaan ratas, ia meminta warga yang terkontaminasi merkuri segera diberi penanganan medis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan