medcom.id, Jakarta: Detasemen Khusus 88 Anti Teror menemukan enam bom saat menggerebek kediaman terduga teroris di Tangerang Selatan. Semua bom aktif itu dibuat dengan media tabung gas.
"Ada yang pakai tabung gas 3 kg. Kemudian yang kecil tabung gas kaleng," kata Karo Penmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Rikwanto di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).
Rikwanto memastikan bom itu berdaya ledak rendah. Penjelasan tim penjinak bom, material bom yang ditemukan berisi arang, belerang, dan black powder.
"Ada yang isi paku, mur, paku itu bagian dari bom," ujar Rikwanto.
Sebelumnya, sebanyak 12 ledakan terdengar di lokasi penggerebekan kontrakan terduga teroris di Babakan Setu, Tangerang Selatan. Ledakan terdengar hingga jarak 100 meter.
Menurut Rikwanto, rentetan ledakan sebagai bagian dari tindakan penjinak bom saat menyisir tempat kejadian perkara. "Jadi banyaknya ledakan, karena semua dicoba, takutnya dikiranya bukan bom padahal bom," ujar Rikwanto.
Detasemen Khusus 88 Anti Teror menggerebek sebuah kontrakan di Kampung Curug, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu 21 Desember. Satu terduga teroris bernama Adam dicokok, sementara tiga terduga lainnya mati karena melawan polisi dengan mengeluarkan tembakan.
Selain itu, polisi juga menggerebek di Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan. Sejumlah mesiu ditemukan di lokasi itu, namun tiga orang yang diduga teroris, kabur.
Rencananya, para pelaku teror itu hendak meledakkan bom di pos polisi dekat Rumah Sakit Eka Hospital saat malam perayaan tahun baru. Selain bom, polisi juga menemukan sejumlah senjata tajam dan buku-buku berisi jihad.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4barPGWk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Detasemen Khusus 88 Anti Teror menemukan enam bom saat menggerebek kediaman terduga teroris di Tangerang Selatan. Semua bom aktif itu dibuat dengan media tabung gas.
"Ada yang pakai tabung gas 3 kg. Kemudian yang kecil tabung gas kaleng," kata Karo Penmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Rikwanto di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).
Rikwanto memastikan bom itu berdaya ledak rendah. Penjelasan tim penjinak bom, material bom yang ditemukan berisi arang, belerang, dan black powder.
"Ada yang isi paku, mur, paku itu bagian dari bom," ujar Rikwanto.
Sebelumnya, sebanyak 12 ledakan terdengar di lokasi penggerebekan kontrakan terduga teroris di Babakan Setu, Tangerang Selatan. Ledakan terdengar hingga jarak 100 meter.
Menurut Rikwanto, rentetan ledakan sebagai bagian dari tindakan penjinak bom saat menyisir tempat kejadian perkara. "Jadi banyaknya ledakan, karena semua dicoba, takutnya dikiranya bukan bom padahal bom," ujar Rikwanto.
Detasemen Khusus 88 Anti Teror menggerebek sebuah kontrakan di Kampung Curug, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu 21 Desember. Satu terduga teroris bernama Adam dicokok, sementara tiga terduga lainnya mati karena melawan polisi dengan mengeluarkan tembakan.
Selain itu, polisi juga menggerebek di Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan. Sejumlah mesiu ditemukan di lokasi itu, namun tiga orang yang diduga teroris, kabur.
Rencananya, para pelaku teror itu hendak meledakkan bom di pos polisi dekat Rumah Sakit Eka Hospital saat malam perayaan tahun baru. Selain bom, polisi juga menemukan sejumlah senjata tajam dan buku-buku berisi jihad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)