Jakarta: Kementerian PUPR masih menginvestigasi penyebab tanggul Proyek Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang roboh pada Selasa, 3 Desember lalu.
Robohnya tanggul tersebut sempat membuat khawatir warga sekitar pelabuhan Nizam Zachman, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Kita terkena musibah. Sekarang sedang kita selidiki penyebabnya. Kita mencari jalan keluar untuk mencari solusinya, penyebabnya apa," kata Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, usai melakukan tinjauan lokasi tanggul, Jumat, 6 Desember 2019.
Jarot mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Pusdit Air untuk mencari penyebab dan mengevaluasi semua data.
"Kami menunggu investigasi, supaya clear semua tapi kami berusaha baik dari mitra, PUPR dan Pusdit Air, semua kerja keras. Makanya kemarin ini langsung turun (ke lapangan) besoknya dari Pusdit Air. Ini sedang proses data-data untuk pas rapat nanti apa yang dibutuhkan (dalam perbaikan tanggul), semua akan dievaluasi nanti," papar Jarot.
Investigasi yang dilakukan oleh Pusdit Air diharapkan bisa mendapatkan jalan keluar terbaik agar tanggul di titik lain tidak mengalami hal serupa. Ia mengatakan investigasi ini akan selesai secepatnya.
"Ya namanya penyelidikan saya kira sebulan dua bulan, tapi secepatnya insyaAllah," kata dia.
Kini tanggul sudah tertutup seng selama proses perbaikan. Jarot mengimbau agar masyarakat tidak khawatir lagi dengan adanya banjir rob atas robohnya tanggul.
"Kalo kita lihat elevasi ini, walaupun sudah turun, elevasi ini kan 4,8 meter, dan kita masih ada tanggul 2,1 meter. Elevasi itu, kalo terjadi rob pun masih tertahan oleh ini (sisa tanggul)," pungkas dia.
Jakarta: Kementerian PUPR masih menginvestigasi penyebab tanggul Proyek Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang roboh pada Selasa, 3 Desember lalu.
Robohnya tanggul tersebut sempat membuat khawatir warga sekitar pelabuhan Nizam Zachman, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Kita terkena musibah. Sekarang sedang kita selidiki penyebabnya. Kita mencari jalan keluar untuk mencari solusinya, penyebabnya apa," kata Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, usai melakukan tinjauan lokasi tanggul, Jumat, 6 Desember 2019.
Jarot mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Pusdit Air untuk mencari penyebab dan mengevaluasi semua data.
"Kami menunggu investigasi, supaya clear semua tapi kami berusaha baik dari mitra, PUPR dan Pusdit Air, semua kerja keras. Makanya kemarin ini langsung turun (ke lapangan) besoknya dari Pusdit Air. Ini sedang proses data-data untuk pas rapat nanti apa yang dibutuhkan (dalam perbaikan tanggul), semua akan dievaluasi nanti," papar Jarot.
Investigasi yang dilakukan oleh Pusdit Air diharapkan bisa mendapatkan jalan keluar terbaik agar tanggul di titik lain tidak mengalami hal serupa. Ia mengatakan investigasi ini akan selesai secepatnya.
"Ya namanya penyelidikan saya kira sebulan dua bulan, tapi secepatnya insyaAllah," kata dia.
Kini tanggul sudah tertutup seng selama proses perbaikan. Jarot mengimbau agar masyarakat tidak khawatir lagi dengan adanya banjir rob atas robohnya tanggul.
"Kalo kita lihat elevasi ini, walaupun sudah turun, elevasi ini kan 4,8 meter, dan kita masih ada tanggul 2,1 meter. Elevasi itu, kalo terjadi rob pun masih tertahan oleh ini (sisa tanggul)," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)