medcom.id, Jakarta: Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut sudah bukan saatnya lagi menjaga stabilitas keamanan perbatasan berada pada tataran pembicaraan. Keamanan lalu lintas kapal laut menuju dan dari negara tetangga hanya bisa terjaga melalui proses konkret.
Menurut Ryamizard, pertemuan trilateral bersama Menhan Filipina Gazmin T. Voltaire dan Menhan Malaysia Dato Hishamuddin telah masuk pada tindak lanjut kesepakatan kerja sama pengamanan wilayah maritim di sekitar Sulawesi, Zamboanga, dan Sulu. Pertemuan trilateral dilaksanakan di Manila, Senin 20 Juni.
"Kita selalu katakan mari kita jaga stabilitas kemananan. Tahun ini kita bicara sama. Kalau begitu-begitu saja, tidak ada kemajuan. Saya lakukan proses konkret saja," tegas Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016)
Indonesia, Filipina, dan Malaysia ingin merealisasikan implementasi kerjasama praktis dalam menghadapi tantangan keamanan perairan perbatasan. Salah satu caranya ialah melakukan kerjasama patroli maritim bersama yang terkoordinasi.
Menhan Rymaizard Ryacudu/MTVN/Ilham Wibowo
Beberapa hal lain yang dibahas meliputi implementasi patroli maritim trilateral melalui percepatan penandatanganan kerangka kerjasama (Framework of Arrangement /FoA) dan harmonisasi antara kegiatan patroli dengan pertukaran informasi dan intelijen, rencana latihan gabungan di laut, dan pembentukan Posko Militer Bersama (PMB).
"Ada lima poin yang dibahas, empat poin dari saya. Satu koridor ini harus ada patroli yang mengantar kapal ke perbatasan, nanti di perbatasan diterima pemerintah Malaysia atau Filipina. Kalau bisa jangan satu-satu, kapal kan ada ratusan, kalau bisa sepuluh atau lima sekali antar," ujar dia.
Ryamizard berharap hubungan pertahanan tidak surut. Tiap negara haus menjaga keadaan agar selalu baik dan harus siap menjembatani terciptanya hubungan politik harmonis.
"Pada waktu ada kejadian tiga Menhan kumpul dulu, setelah itu pelaksanaan diserahkan pada tentaranya masing-masing teknis dan taktisnya. Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian," ujar Ryamizard.
medcom.id, Jakarta: Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut sudah bukan saatnya lagi menjaga stabilitas keamanan perbatasan berada pada tataran pembicaraan. Keamanan lalu lintas kapal laut menuju dan dari negara tetangga hanya bisa terjaga melalui proses konkret.
Menurut Ryamizard, pertemuan trilateral bersama Menhan Filipina Gazmin T. Voltaire dan Menhan Malaysia Dato Hishamuddin telah masuk pada tindak lanjut kesepakatan kerja sama pengamanan wilayah maritim di sekitar Sulawesi, Zamboanga, dan Sulu. Pertemuan trilateral dilaksanakan di Manila, Senin 20 Juni.
"Kita selalu katakan mari kita jaga stabilitas kemananan. Tahun ini kita bicara sama. Kalau begitu-begitu saja, tidak ada kemajuan. Saya lakukan proses konkret saja," tegas Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016)
Indonesia, Filipina, dan Malaysia ingin merealisasikan implementasi kerjasama praktis dalam menghadapi tantangan keamanan perairan perbatasan. Salah satu caranya ialah melakukan kerjasama patroli maritim bersama yang terkoordinasi.
Menhan Rymaizard Ryacudu/MTVN/Ilham Wibowo
Beberapa hal lain yang dibahas meliputi implementasi patroli maritim trilateral melalui percepatan penandatanganan kerangka kerjasama (Framework of Arrangement /FoA) dan harmonisasi antara kegiatan patroli dengan pertukaran informasi dan intelijen, rencana latihan gabungan di laut, dan pembentukan Posko Militer Bersama (PMB).
"Ada lima poin yang dibahas, empat poin dari saya. Satu koridor ini harus ada patroli yang mengantar kapal ke perbatasan, nanti di perbatasan diterima pemerintah Malaysia atau Filipina. Kalau bisa jangan satu-satu, kapal kan ada ratusan, kalau bisa sepuluh atau lima sekali antar," ujar dia.
Ryamizard berharap hubungan pertahanan tidak surut. Tiap negara haus menjaga keadaan agar selalu baik dan harus siap menjembatani terciptanya hubungan politik harmonis.
"Pada waktu ada kejadian tiga Menhan kumpul dulu, setelah itu pelaksanaan diserahkan pada tentaranya masing-masing teknis dan taktisnya. Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian," ujar Ryamizard.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)