Ilustrasi pemberian vaksinasi covid-19. Foto: HO Antara
Ilustrasi pemberian vaksinasi covid-19. Foto: HO Antara

Penanganan Membaik, Salah Satu Faktor Turunnya Kasus Aktif Covid-19

Antara • 16 Maret 2022 18:39
Jakarta: Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh, menilai menurunnya tren kasus covid-19 di Indonesia karena penanganan yang membaik. Pemerintah disebut sudah lebih siap karena belajar dari pengalaman sebelumnya.
 
"Dalam dua tahun ini pemerintah sudah banyak belajar dan sudah melakukan perbaikan-perbaikan," kata dia, seperti dilansir Antara, Rabu, 16 Maret 2022.
 
Hal ini membuat gelombang ketiga covid-19 tidak sampai seperti gelombang kedua akibat varian Delta pada Juli 2021 lalu. Kala itu, angka kematian tinggi.

"Ini juga karena orang yang sudah divaksin cukup banyak. Persiapan di lapangan juga sudah baik. Kita belajar dari gelombang pertama dan gelombang kedua, kita sudah cukup bersiap," kata dia.
 
Meski begitu, dia menilai sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat tetap harus diteruskan. Masyarakat tetap perlu diingatkan pentingnya protokol kesehatan.
 
"Dan jangan lupa juga terus menyiagakan tenaga kesehatan dan juga fasilitas kesehatan. Agar bila ada hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, kita tetap dalam kondisi siap," ucapnya.
 
Baca: Kasus Covid-19 Kota Bandung Susut 827 dalam Sehari
 
Anggota Komisi IX DPR, Nurhadi, senang mendengar kabar angka kesembuhan jauh lebih banyak dibandingkan kasus baru covid-19. Namun, menurut dia, kabar baik itu jangan sampai menyurutkan pemerintah untuk terus mengatasi penyebaran covid-19. 
 
"Kabar menggembirakan ini jangan sampai membuat kita menurunkan tingkat kewaspadaan. Protokol kesehatan tetap harus dijaga dan ditaati oleh siapa pun," kata dia.
 
Menurutnya, tingkat kesembuhan itu adalah capaian sementara karena pandemi covid-19 belum berakhir. Bahkan masih menjadi ancaman serius bagi dunia.
 
"Salah satu upaya yang harus menjadi perhatian bersama kita sebagai bangsa ke depan ialah menyukseskan program vaksinasi. Agar segera terbentuk kekebalan kelompok," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan