Jakarta: Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemnkumham), Silmy Karim, mengatakan bahwa ada peningkatan tren emigrasi warga negara Indonesia (WNI) menjadi warga negara Singapura sejak tahun 2019.
Menurutnya, hal ini menjadi alarm bagi Indonesia untuk menyikapi SDM unggul yang lebih tertarik menjadi warga negara asing.
"Kalau dari sisi jumlah tentunya ini kecil, tetapi dari sisi kalau kita lihat ini adalah SDM unggul. Ini adalah satu alarm untuk kita semua menyikapi, kok lebih tertarik menjadi warga negara asing dibandingkan menjadi warga negara Indonesia," kata Silmy dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Kamis, 13 Juli 2023.
Silmi mengakui bahwa alasan emigrasi WNI ke Singapura bersifat privat, seperti mencari kehidupan yang lebih baik atau hal-hal lain yang di luar jangkauan pemerintah. Namun, ia menekankan bahwa Indonesia membutuhkan SDM unggul untuk bersaing dengan negara lain di era kompetitif dan digital.
"Kalau saya melihatnya ini adalah alarm untuk kita lakukan upaya dalam hal bagaimana supaya SDM unggul asal Indonesia itu bisa tetap berada di Indonesia. Usianya produktif lho, 25 tahun sampai 35 tahun," ujarnya.
Silmi menambahkan bahwa SDM unggul Indonesia dibutuhkan di berbagai bidang yang diperlukan negara untuk bersaing dengan negara lain. Ia berharap agar pemerintah dan masyarakat bisa bersinergi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi SDM unggul Indonesia.
"Kita membutuhkan SDM unggul itu ketika misalnya dalam konteks teknologi, finansial, digitalisasi dan teknologi-teknologi terkini yang diperlukan suatu negara. Jangan sampai kemudian kita malah kesulitan untuk mendapatkan para ahli di beberapa bidang industrialisasi dan lain sebagainya," pungkasnya.
(Fauzi Pratama Ramadhan)
Jakarta: Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (
Kemnkumham), Silmy Karim, mengatakan bahwa ada peningkatan tren emigrasi warga negara Indonesia (
WNI) menjadi warga negara
Singapura sejak tahun 2019.
Menurutnya, hal ini menjadi alarm bagi Indonesia untuk menyikapi SDM unggul yang lebih tertarik menjadi warga negara asing.
"Kalau dari sisi jumlah tentunya ini kecil, tetapi dari sisi kalau kita lihat ini adalah SDM unggul. Ini adalah satu alarm untuk kita semua menyikapi, kok lebih tertarik menjadi warga negara asing dibandingkan menjadi warga negara Indonesia," kata Silmy dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Kamis, 13 Juli 2023.
Silmi mengakui bahwa alasan emigrasi WNI ke Singapura bersifat privat, seperti mencari kehidupan yang lebih baik atau hal-hal lain yang di luar jangkauan pemerintah. Namun, ia menekankan bahwa Indonesia membutuhkan SDM unggul untuk bersaing dengan negara lain di era kompetitif dan digital.
"Kalau saya melihatnya ini adalah alarm untuk kita lakukan upaya dalam hal bagaimana supaya SDM unggul asal Indonesia itu bisa tetap berada di Indonesia. Usianya produktif lho, 25 tahun sampai 35 tahun," ujarnya.
Silmi menambahkan bahwa SDM unggul Indonesia dibutuhkan di berbagai bidang yang diperlukan negara untuk bersaing dengan negara lain. Ia berharap agar pemerintah dan masyarakat bisa bersinergi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi SDM unggul Indonesia.
"Kita membutuhkan SDM unggul itu ketika misalnya dalam konteks teknologi, finansial, digitalisasi dan teknologi-teknologi terkini yang diperlukan suatu negara. Jangan sampai kemudian kita malah kesulitan untuk mendapatkan para ahli di beberapa bidang industrialisasi dan lain sebagainya," pungkasnya.
(Fauzi Pratama Ramadhan) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)