Jemaah haji Indonesia. Foto: Branda Antara.
Jemaah haji Indonesia. Foto: Branda Antara.

Jemaah Haji dengan Risiko Tinggi Mendapat Perhatian Khusus

Antara • 15 April 2023 10:45
Jakarta: Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada anggota jemaah haji dengan risiko tinggi. Termasuk, mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit paru-paru dalam penyelenggaraan pelayanan haji.
 
"Kelompok risiko tinggi mendapatkan pengawasan bukan hanya (dalam hal) kesehatan, tetapi juga aktivitas fisik," kata Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang Kesehatan Mohammad Imron dikutip dari Antara, Sabtu, 15 April 2023.
 
"Salah satu kategori paling kritis yakni jemaah haji riwayat sakit jantung dan penyakit paru obstruktif kronis. Musuhnya adalah aktivitas fisik. Jalan kaki, naik tangga, bisa memicu sesak napas," ujarnya.

Dia mengatakan jemaah dengan risiko tinggi dianjurkan menggunakan kursi roda atau skuter listrik agar tidak terlalu cepat lelah. Dia menjelaskan pelayanan kesehatan haji tahun ini meliputi promosi kesehatan, pelayanan medis, sampai pengawasan sanitasi dan makanan.
 
Baca: Daya Tawar Tinggi, Indonesia Pede Kesepakatan Penginapan Calhaj Segera Tercapai

Ia mengatakan bahwa petugas promosi kesehatan akan melakukan penyuluhan kepada anggota jamaah dengan risiko tinggi serta ketua regu mereka di hotel, masjid, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
 
"Kalau di Madinah masing-masing hotel tidak ada musala dan seluruh jemaah salat lima waktu di Masjid Nabawi. Beda dengan di Makkah, hotelnya ada musala, sehingga penyuluhan lebih mudah, (karena jemaah lebih mudah) untuk dikumpulkan dan diberikan penyuluhan," jelasnya.
 
Di Kota Madinah, petugas akan mengambil waktu untuk melakukan penyuluhan di lingkungan Masjid Nabawi. Dalam penyelenggaraan pelayanan medis, Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyediakan pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, layanan dokter spesialis, layanan obat dan perbekalan kesehatan, layanan rujukan, safari wukuf, dan tanazul.
 
Selain itu, ada Emergency Medical Team (EMT) yang bertugas melayani jamaah haji di klinik kesehatan yang tersedia di sektor dan sektor khusus serta Arafah dan Mina. Ada pula Tim Obat dan Perbekalan Kesehatan yang bertugas melakukan pengelolaan, pengadaan, dan distribusi obat dan perbekalan kesehatan untuk keperluan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji.
 
Pemerintah juga mengerahkan Tim Sanitasi dan Pengawasan Makanan untuk melakukan inspeksi kesehatan lingkungan serta pengawasan penyediaan makanan bagi jamaah haji Indonesia.
 
???????"Saya minta semuanya bisa bekerja sama dan saling mengisi," kata Imron.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan