medcom.id, Jakarta: Guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih belum mencukupi. Khususnya guru dengan keahlian di bidang kemaritiman dan pertanian.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengatakan, ada empat jurusan SMK yang menjadi prioritas utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni pariwisata, industri kreatif, kemaritiman, dan pertanian. Untuk itu, ia menginginkan, tenaga pengajar di keempat bidang tersebut ditambah.
Sayangnya, lanjut dia, lembaga pendidik tenaga keguruan belum ada yang memproduksi guru dengan empat keterampilan itu. Solusinya, Kemendikbud merekrut karyawan dari berbagai perusahaan yang memiliki kemampuan di bidang indutri kreatif, pertanian, kemaritiman, dan pariwisata.
"Kami ambil yang sudah mahir di bidangnya. Nanti kami latih lalu kami beri sertifikat untuk jadi tenaga pendidik," kata Muhadjir di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016).
Mantan Rektor Univeritas Muhammadiyah Malang itu juga akan mencari tenaga pengajar dari mahasiswa yang baru lulus kuliah. "Misalnya ambil dari sarjana kemaritiman, kelautan untuk jadi guru. Nanti dilatih dan dikasih akte empat (Akte untuk mengajar)" terang Muhadjir.
Guna menguatkan pendidikan kejuruan, Kemendikbud telah membangun 150 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia. 40 SMK di bidang maritim, 32 SMK di bidang pertanian, 60 SMK di bidang pariwisata dan 18 SMK di bidang industri kreatif.
"Kami juga malakukan kerja sama dengan industri dan kelembagaan agar SMK menjadi lembaga sertifikasi profesi Pihak Pertama (LSP-P1). Ini bisa menjadi nilai tambah bagi lulusan SMK," jelas Muhadjir.
medcom.id, Jakarta: Guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih belum mencukupi. Khususnya guru dengan keahlian di bidang kemaritiman dan pertanian.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengatakan, ada empat jurusan SMK yang menjadi prioritas utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni pariwisata, industri kreatif, kemaritiman, dan pertanian. Untuk itu, ia menginginkan, tenaga pengajar di keempat bidang tersebut ditambah.
Sayangnya, lanjut dia, lembaga pendidik tenaga keguruan belum ada yang memproduksi guru dengan empat keterampilan itu. Solusinya, Kemendikbud merekrut karyawan dari berbagai perusahaan yang memiliki kemampuan di bidang indutri kreatif, pertanian, kemaritiman, dan pariwisata.
"Kami ambil yang sudah mahir di bidangnya. Nanti kami latih lalu kami beri sertifikat untuk jadi tenaga pendidik," kata Muhadjir di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016).
Mantan Rektor Univeritas Muhammadiyah Malang itu juga akan mencari tenaga pengajar dari mahasiswa yang baru lulus kuliah. "Misalnya ambil dari sarjana kemaritiman, kelautan untuk jadi guru. Nanti dilatih dan dikasih akte empat (Akte untuk mengajar)" terang Muhadjir.
Guna menguatkan pendidikan kejuruan, Kemendikbud telah membangun 150 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia. 40 SMK di bidang maritim, 32 SMK di bidang pertanian, 60 SMK di bidang pariwisata dan 18 SMK di bidang industri kreatif.
"Kami juga malakukan kerja sama dengan industri dan kelembagaan agar SMK menjadi lembaga sertifikasi profesi Pihak Pertama (LSP-P1). Ini bisa menjadi nilai tambah bagi lulusan SMK," jelas Muhadjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)